Sabtu, 27 September 2014

That Feeling

Posted by Unknown at 00.43 0 comments
Have you ever had the feeling when you finally realized you actually kind of happy being someone's attention?
Have you ever had the feeling of afraid 'cause you are in love with someone you shouldn't supposed to love?

That's so sick, like what happened to me this recently.
I actually now fall in love with someone, or perhaps I only love the way I treated by him. And then I kind of afraid that someone like him would be too high for someone like me. He should be with a rich girl, or beautiful, or gorgeous which is not my type at all.
I miss him, but don't have any guts to tell him.

I even called him tonight which is funny because I never called him first in century. Lol
Is this called love or only because I'm lonely?




Sabtu, 13 September 2014

Cinta Itu Rumit

Posted by Unknown at 22.12 0 comments
Bosen gak sih ngomongin cinta mulu?

Harusnya bosen, tapi sejalannya waktu, kita memang gak bisa "menolak" yang namanya cinta dihidup kita. Puitis abis ya. Lol

Ada seseorang yang baru aja ungkapin perasaanya ke gue. Yah, kalo boleh jujur emang seneng sih, dikit. Seenggaknya perasaan sebagai "Jomblo Ngenes" sudah terpatahkan (Haha). Tapi, apa boleh buat, gue juga gak tau harus jawab apa. Di satu sisi gue emang pengen punya pacar, eh, seminimalnya ngerasa nyaman dan sayang sama orang gitu. Tapi di satu sisi gue juga masih belum siap sama semuanya. Resiko kita sayang sama seseorang, pasti nanti kita kepo dia lagi apa, maunya dia ada waktu buat kita terus, atau kita harus ngasih tau kita lagi apa sama siapa. Diperhatiin? iya sih. Tapi entah kenapa kalo ngebayangin berantem dan marah-marahan, gue suka bete sendiri. Gue sampe diginiin, "Kamu udah takut aja, emang udah ngejalanin? belum kan."

Dan lagi, beberapa waktu ini, sebenernya dari beberapa bulan ini, gue terus dapet mimpi seseorang. Seseorang yang seharusnya enggak gue inget lagi. Gue mikir mimpi pertama, okelah cuma bunga tidur. Lalu mimpi dengan orang itu lagu dateng, dateng terus sekitar tiga sampe empat kali selama dua-tiga bulan terakhir ini. Sampe yang paling terakhir sekitar dua hari yang lalu. Dan ternyata, dua hari yang lalu juga gue gak sengaja ketemu sama orangnya disuatu tempat yang gak gue sangka akan ketemu. Dari sekian ratus orang, kenapa tepat itu orang ada disitu. Lucunya, sebenernya gue udah tau dari jauh sekilas, "Kayaknya kenal", lalu gue buru-buru jalan aja. Toh gue pake masker, dan rambut gue "baru" haha. Eh ntah namanya jalan Allah atau nasib, itu orang masih ngenalin gue dan nyapa gue. Gue pun refleks bales sapaan dia. Jalannya Allah kadang emang kita gak bisa menghindar. Padahal gue udah ketar ketir aja. Alhasil acara main sama temen gue harus kurang mulus. Dari nonton gue yang mojok, gak makan gak minum. Waktu lagi karaokean pun gue juga gak begitu fokus, udah begitu sweater gue juga pake ketinggalan di Kampus. Lol

Sekarang gue demam, pusing, dehidrasi, dan segala macem -____-
semoga aja gak ada hubungan sama sebelumnya itu. pure karena gue lagi gak jaga kesehatan dan maksa selama dua hari ini enggak makan sama sekali. Makan sih, makan mie instan aja malemnya supaya gak lemes banget.
Pagi-siang-sore nya gue cuma di kasur, gak nyentuh minum seminimalnya.

Gue pun berusaha menghindar dulu dari orang lain; yang baru aja ungkapin perasaanya. Gue gak mau sih nyakitin. Kayaknya satu tahun belum cukup buat gue untuk buka hati lagi. Gue masih nikmatin sendiri, walaupun kadang suka ngerengek "Kok segini jomblonya sih..", tapi begitu Allah kasih seseorang yang selalu berusaha untuk deket sama gue, gue malah belum siap sama sekali. (Padahal gue udah doa kalo akhir tahun ini Allah kasih seseorang buat mematahkan status jomblo ini hahaha). Doa yang tulus itu pasti kekabul ya, kayak sekarang yang terjadi sama gue. Tapi giliran Allah udah kasih, gue malah belum siap. Manusia... selalu lupa bersyukur. 

Kata sahabat gue, gue harus ikhlasin orang itu, yang gak gue harap ketemu kemaren itu. Katanya gue harus ikhlasin dia, dan move on, jangan sedih, dan liat yang ada di depan.
Entah kenapa bukan masalah move onnya, gue bahagia dia seneng sekarang. Dia senyum nyapa gue juga seneng liatnya. Malahan refleks gue juga senyum. Tapi, karena liat dia kemaren, gue malah yang selama ini suka nyeletuk "kapan punya pacar" jadi enggak bergitu berminat lagi sekarang, padahal calonnya udah ada.
Masih sayang sama orang itu? hmm gak tau juga.
Harusnya setelah satu tahun lebih, udah mulai lupa. Tapi ya gitu deh, gak ada yang bener-bener "hilang" sebenernya tuh.

Mungkin jawaban yang tepat kenapa gue gak berminat lagi (untuk sekarang) ini punya pacar lagi, karena nurun pendapat temen gue kalo Bahagia itu gak harus dengan punya pacar
Gak tau deh, gue itu rumit. Kadang pengen punya pacar, kebelet punya pacar, tapi kadang males banget punya pacar. Pengennya sama orang yang bikin nyaman, tapi kalo nyari yang sempurna sampe 2050 mungkin gak ketemu yang sempurna. Nyaman itu fleksibel sih, sebenernya kalo emang jodoh, pasti nyaman-nyaman aja. Gue nya aja yang terlalu aneh otaknya.
Cinta itu emang rumit. Gue nya sih yang rumit. Lol

Selasa, 02 September 2014

Makanan Korea Di Lidah Indonesia Itu..

Posted by Unknown at 23.56 3 comments
Menurut gue Korea berhasil banget memperkenalkan makanannya di Dunia, terutama juga di Indonesia.
Karena gue yang awalnya gak tau menau tentang Korea, suka cuma enggak terobsesi, hanya tergila-gila dengan warna merah semua makanannya (pada umunya), jadi gue penasaran rasanya kayak apa.
Karena ada beberapa yang gampang banget dibuat, jadi gue berinisiatif untuk coba buat sendiri di rumah. Yang udah gue buat dan lumayan berhasil adalah Dalgona, Green Onion Pancake (lupa hangulnya apa), dan Kimchi.
Yang paling mudah ya Dalgona, karena cuma butuh wadah kecil, gula dipanasin terus ditambahin baking soda. Dan rasanya gue bisa yakin 100% sama kayak aslinya di Korea. *Yang gue heran dari ekspresi orang Korea ketika makan itu kayaknya uenak banget. Padahal rasanya ya rasa gula plek banget. Gak ada rasa tambahan. Jelas lebih enak gulali tradisional Indonesia berbahan gula dipanasin ditambah pewarna makanan dan dibentuk macem-macem *IMO*
Lalu Kimchi. What can I say? pertama kali dulu penasaran rasanya kayak gimana. Gue kira rasanya pedes manis dan berempah-rempah. Lalu gue coba buat pertama kalinya. Semua resep gue ikutin plek kecuali Gochujang (bener gak ya). Dan rasanya waktu pertama kali ngerasain itu.. Asem, pedes, sawi putih mentah. Itu belum difermentasi. Tapi gue udah ngebayangin setelah difermentasi mungkin rasanya akan lebih awkward dari itu. Dan gue gak mau coba lagi.
Namun, beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun ini, gue diajak temen gue makan di Kedai Korea di bilangan Margonda, Depok. Disana gue pesen Kimchi karena penasaran apa rasanya sama kayak yang gue pernah buat dulu. Dan ternyata bener aja, rasanya sama. Sama-sama asem, kecuali yang bikin gue makin gak tahan dengan Kimchi asli ini karena pake minyak ikan. Duh rasanya: Asem, gak pedes amat, dan ikan. Tapi lumayan untuk "ngagetin" lidah sama rasa asemnya.

Oya, untuk pertama kali itu gue juga akhirnya makan Tteokbokki. Yeay! Ternyata warna merahnya tak seperti rasanya. Rasanya lebih dominan manis daripada pedes. Bahkan gue sama sekali gak nemu rasa pedesnya. kecewa dikit. Kecuali rasa Tteok/Garaeddeok nya emang enak. Chewy dan enak banget dikunyah. Kira-kira gue udah makan Tteokbokki dua kali. Dan dari semuanya, gue suka sama Tteokbokki diurutan kedua.
Karena saking sukanya, gue bereksperimen untuk buat versi gue di rumah. Dengan bahan yang kayaknya gampang, dengan pede gue buat. Tapi ternyata.... GAGAL. Alias Tteoknya enggak kenyal sama sekali. Justru gue mikir mungkin kenyalnya hampir sama kayak Bubur Candil. (Dari tepung ketan). Pokoknya gagal banget, dan bikinnya hampir 3 jam.
pesen: Percuma ikutin resep Tteokbokki versi simpel di gugel. Karena rasanya beda banget, jujur deh kalo kalian pernah makan Tteokbokki versi Korea asli, itu enak dan enggak awkward kayak Kimchi. Tepung beras di Indonesia dengan Korea jelas beda. kecuali kalian mau buat dari tepung beras asli Korea mungkin beda cerita. 

Oya, urutan pertama makanan Korea kesukaan gue adalah Green Onion Pancake. Karena rasanya jelas gak beda jauh kayak omelet Indonesia. Kecuali agak "aneh" karena potongan daun bawangnya yang panjang. Enggak dipotong kecil-kecil. Jadi kalo kalian gak mau ngunyah daun bawang kayak ngunyah mie, gue saranin jangan buat ini. Lol

Dan terakhir sekali, yang sering gue makan saat SMA adalah Bibimbap dan Bulgogi. Bibimbap itu serius enak, dan Bulgogi. Biarpun rasanya ya kayak Teriyaki, dan Bibimbap rasanya kayak makan nasi, telur goreng/setengah mateng dan sayuran terus dicampur campur jadi satu. Tapi seenggaknya itu makanan yang bisa diterima "banget" untuk lidah orang Indonesia.
Jadi laper malem-malem gini. Hehe
Kimchi
Bibimbap
Pajeon
Tteokbokki!!

Dalgona/Bbogi


I Lover Korean Dishes.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Love Is Not Enough

Posted by Unknown at 21.39 0 comments

I wish every happiness for you.
I love you, no matter how hard I'm trying to hate you, deep down inside I always care about you.

Love is not enough; when you know that your love is not enough, sacrifice then. So you will get bigger, it's happiness.

That words.
We may never get back, I don't want it too, and love isn't always about being together. Maybe our love is about to get apart and never be together like we were yesterday. I don't care, as long as if I could see you happy, as long as I'm happy with my life either, that's the real love.

Someday if we could talk to each other like we always did in the past, and you suddenly ask me how I felt about you, I may never tell you the truth. But if you read this in the future.. Believe me I always love you, until whenever.

Senin, 07 Juli 2014

Pacaran Itu.. Ya Begitu

Posted by Unknown at 01.32 0 comments
There's so many posts that I moved to draft. Alasan simple, sih : Terlalu bertele-tele. I can't be cute like a little girl (Little?).

Hmm pacaran itu...? what can I say

Baru tau tadi kalo pacaran yang berumur 3 tahun keatas kalo punya masalah ya sama aja, sama kayak yang berumur 1 tahun, 2 tahun, atau dibawah itu. Sebenernya emang makin lama pacaran, makin kebuka sifat masing-masing pasangan. Makin egois, makin nyebelin, makin takut kehilangan. Hari ini ada seseorang curhat tentang pacarnya, dan doi bilang kalo pacarnya itu makin gak wajar kalo curiga ke doi. Pokoknya dikit-dikit curigaan, bisa sampe marah, diem-dieman sampe 2 harian. Lucu juga, padahal umur pacarannya udah sekitar 4 tahun, tapi kalo diinget-inget dulu gue pernah ngalamin, padahal umur pacaran gue baru nginjek 1 tahun kurang.

Masalah doi lebih terletak dari kurang percayanya sama pasangan. Terutama dari sisi cewek. Sebenernya kasian juga sama si cowok karena terzhalimi terus. Tapi mau gimana lagi, sebagai cewek gue juga ngerti gimana posisi ceweknya. Kalo bisa buka kartu, cowoknya ini termasuk cowok "Rata-rata" keatas yang bakal jadi inceran cewek-cewek. Kalo biasanya cowok mesti usaha dapetin cewek cantik, atau begitulah (Seperti yang dialami temen-temen cowok di kelas LOL), enggak dengan doi. Doi cukup jalan dari parkiran motor aja, cewek juga udah ngelirik. Munafik kalo cewek bilang ngeliat cowok sekarang bukan dari "apa-apa" nya, soalnya doi punya "apa-apa". Jadi kalo ceweknya takut sampe jadi egois ya wajar. Gue bisa ngerti kenapa si cewek bisa jadi super-super egois kayak sekarang, soalnya gue juga pernah ada di posisi itu. Bukannya makin lama kita sebagai cewek makin nyaman, justru kita makin takut. Makin takut kalo pacar kita diambil cewek lain, takut kalo cewek lain ada yang lebih baik dari kita dan akhirnya pacar kita berpaling dari kita. Dan karena hal itu, kita suka bertingkah laku yang dihadapan cowok "suka agak berlebihan dan lebay dan nyebelin" Sejatinya kita gak bermaksud untuk nyebelin. Padahal asal kalian tau, alesan simpel kita kayak gitu adalah karena kita sayang dan kita takut kehilangan pacar kita. *Jadi curhat*

Gue bilang gini ke doi, "Nih, bukan maksud aku mau nyumpahin putus. Seandainya kalian makin sering berantem gak wajar dan putus, tenang aja, nanti pacar kamu yang nyesel. Aku pernah kayak gitu." *curhat terselubung*
Kasian sebenernya ke si cowok, dulu gue gak tau gimana perasaan cowok kalo lagi berantem sama pacarnya. Gue kira mereka akan biasa aja, maksud gue, mereka lebih tenang dari cewek, jadi itu yang gue coba terapkan pas masih pacaran, gue gak suka dibawa terlalu ke hati, kalo bisa cepet damai dan baikan kenapa mesti diperpanjang dan makin sakit. (Tapi ternyata salah)
Tapi ternyata doi bilang kalo doi capek karena pacarnya yang terus-terusan nethink dan selalu curiga sama doi. Sedangkan kalo ceweknya lagi main sama temen-temennya dan si cowok ini ngelarang, si cewek bilang "Ih apaan sih orang sama temen-temen doang." Gue bilang,
"Hmm gimana ya, kan kamu lebih dewasa, kamu harus ngertiin dia juga. Dia cewek, wajar kok dulu aku juga gitu karena aku takut cowok aku diambil orang lain. Padahal cowok aku sekolah di sekolahan yang isinya cowok semua. Awalnya aku biasa aja dia mau punya temen cewek, tapi makin lama pacaran aku malah makin takut, biarpun dia sekolah di sekolah yang isinya cowok semua aku makin takut begitu dia punya kenalan cewek, malah ninggalin aku. Apalagi potensi cewek-cewek suka sama pacar aku itu gede. Makannya aku jadi egois, aku jadi nyebelin, pokoknya ada satu sisi beda aja dari cowok aku, aku bisa gede-gedein masalah dan juteknya minta ampun."
Dan masalah kenapa disaat cowoknya ngelarang dan si cewek ngebantah, gue juga ngerti, gimanapun cewek mau main sama orang banyak, namanya udah punya pacar, apalagi udah lama, mereka juga tetep setia sama pacarnya. Egois ya emang, giliran cowoknya jalan aja diomelin, dicurigain setengah mati, kalo si cewek aja dilarang dikit langsung marah-marah. Gue juga gitu dulu. Lol

Kasian sih emang doi, doi bilang udah bukan sekali dua kali dicurigain, tapi hampir tiap saat. Kalo dipikir-pikir sedih juga sih. Dulu gue waktu pacaran begitu juga kali ya, si cowok terzhalimi. Lol
(Maaf ya)
Tapi hebat sih doi, bisa bertahan sampe 4 tahun. Gue aja diitung, belom sampe 1 tahun. Biarpun hubungan berlanjut sampe 1 tahun lebih, tapi gak dalam "status". Dan sekarang yang nyebelin adalah gue masih nyaman dengan sendiri dibanding pacaran. Kangen sih sama pacaran, tapi gak dengan berantem-berantemnya. Kalo kata temen gue tersayang, kak Dhitra, "Namanya cinta itu ya gitu, pacaran ya gitu, pasti nangis, pasti ada yang tersakiti, sakit hati, dll. Kalo takut sama itu ya jangan pacaran.". But what I hate the most is when people tell me about their problems with their lovers and they don't even notice what also happen to me. Do I look like a happy-person who has a lot of advices? I even dying right here and no one understand.
I feel really jealous sometimes, I knew someone who has a relationship like about 4 years and then the girl cheated on him, he told me he was really hurt, but he couldn't break up with her because he love her so much. Even the girl cheated on him and then back to him, he didn't ignore it, he was like happy and told me that his relationship should go back again. I was like, "Fuck you, she cheated on you, and back to you like innocently, and you accept it?"

Yah, namanya juga pacaran. Kalo cowoknya baik, ceweknya bertingkah. Kalo ceweknya yang baik, gantian cowoknya yang nyari masalah.
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review