|
Konsep
Dan Aliran Koperasi
|
Ekonomi
Koperasi
|
|
|
|
|
Disusun
oleh :
Heni
Susanti
14213041
2EA17
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Depok
2014
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Koperasi
Sejarah singkat
gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari
usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya.
Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi
dan sosial yang ditimbulkan oleh system kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas,
terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan
mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya. Koperasi
awalnya digagas oleh Robert Owen (1771-1858), ia menerapkan pada usaha
pemintalan kapas. Dilanjutkan pada tahun 1844 di Inggris. Di tahun itulah
lahirlah koperasi modern yang berkembang dewasa ini.
Pada tahun 1852
dibentuklah pusat koperasi pembelian “The
Cooperative Whole Sale Society” (CWS).
1.2 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya
Pada pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa
karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu
anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota
koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna koperasi.
1.3 Ekonomi Koperasi
Pengertian Ekonomi Koperasi yaitu suatu tindakan memperlajari perilaku
manusia dalam memilih menciptakan kemakmuran dengan cara mendirikan badan usaha
yang beranggotakan orang atau seorang atau badan hukum yang melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip kekeluargaan.
EKONOMI KOPERASI
2.1
Konsep Ekonomi Koperasi
·
Konsep Koperasi Barat
Konsep koperasi barat
meyatakan koperasi merupakan organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela
oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan dengan maksud mengurusi
kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik.
·
Konsep Koperasi
Sosialis
Konsep ini adalah
konsep yang menjelaskan mengenai koperasi ini dijalankan dan dikendalikan oleh
pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi untuk menunjang perencanaan
nasional. Konsep in juga menjelaskan bahwa koperasi iyu tidak berdiri sendiri
melainkan merupakan subsistem dari system sosialis untuk mencapai tujuan system
sosialis-komunis.
·
Konsep Koperasi
Negara Berkembang
Konsep ini
menjelaskan bahwa koperasi sudah berkembang dengan ciri sendiri, yaitu dominasi
campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Konsep ini juga
menjelaskan tentang tujuan koperasi dibentuk. Yaitu, tujuannya untuk
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
2.2 Aliran Ekonomi Koperasi
Latar belakang timbulnya aliran koperasi yaitu :
A.
Keterkaitan
ideology, system perekonomian.
B.
Aliran
Koperasi.
Didalam aliran koperasi, dibagi menjadi 3 aliran, yaitu :
A.
Aliran
Yardstick
B.
Aliran
Sosialis.
C.
Aliran
Persemakmuran.
·
Aliran Yardstick
Aliran ini dijumpain
pada Negara-negara yang berideoligi kapitalis atau yang menganut perekonomian
liberal.
Koperasi dapat
menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengkoreksi.
Pengaruh aliran ini
cukup kuat terutama di Negara barat dimana industry berkembang dengan pesat
dibawah system kapitalisme.
·
Aliran Sosialis
Aliran ini adalah
sebuah aliran yang tidak lepas dari keburukan yang ditimbulkan oleh
kapitalisme, Karena itu pada abad 19
pertumbuhan koperasi ini didukung oleh kaum sosialis yang berada di
Negara barat. Akan tetapi dalam perkembangannya kurang berhasil dimanfaatkan
bagi kepentingan mereka, kemudian kaum sosialis berkembang menjadi kaum komunis
yang mengupayakan gerakan koperasi sebagai system alat komunis itu sendiri.
·
Aliran Persemakmuran
Aliran persemakmuran
memandang sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat. Mereka yang menganut aliran ini berpendapat bahwa untuk
mengoptimalkan pemanfaatan potensi ekonomi rakyat terutama berskala kecil.
Hubungan pemerintah
dengan gerakan koperasi ini bersifat “Kemitraan”, dimana pemerintah bertanggung
jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
PENUTUP
3.1
Analisa
Menurut Sukoco dalam
bukunya berjudul, “Seratus Tahun Koperasi Di Indonesia” menyebutkan bahwa badan
hukum koperasi pertama di Indonesia adalah sebuah koperasi di leuwiliang yang
didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Ini menunjukkan bahwa koperasi juga
telah lahir dan terpikirkan oleh rakyat Indonesia pada jaman dahulu, bahkan
sebelum merdeka.
Disebutkan lagi, pada
tahun 1896 seorang pamong praja patih R. Aria Wiria Atmaja di Purwokerto
mendirikan sebuah Bank untuk pegawai negeri. Maksud patih tersebut mendirikan
koperasi kredit model seperti di Jerman. Ini sudah terlihat pada pada masa itu
pengaruh Koperasi yang berasal dari negeri barat telah merambah ke Indonesia.
Kembali kepada
bahasan, di dunia modern seperti sekarang ini, aliran dan konsep yang cocok
diterapkan di Dunia atau Indonesia sendiri lebih tepat jika menggunakan aliran
persemakmuran dan konsep Negara berkembang maupun konsep barat (jika terjadi).
Pada aliran
persemakmuran koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan
kualitas ekonomi masyarakat.
Konsep Negara berkembang (Persemakmuran)
menurut saya “lebih” idealis untuk Negara di dunia modern sekarang khususnya
Negara-negara berkembang, bukan yang menganut paham komunis. (Aliran sosialis
dinilai lebih cocok untuk Negara dengan paham sosialis yang berubah menjadi
sosialis-komunis)
Untuk Negara dengan paham liberalism, system
ekonomi yang ideal adalah system ekonomi bebas liberal dengan aliran Yardstick.
DAFTAR PUSTAKA
Pendahuluan mengenai
Ekonomi Koperasi
Konsep, Aliran, Dan
sejarah Koperasi
Konsep Dan Aliran
Koperasi
0 comments:
Posting Komentar