LEMBAGA BISNIS KAITANNYA DENGAN
TEORI UTILITARIAN
Studi
Kasus : McDonald’s
Nama : Heni Susanti
NPM : 14213041
Kelas : 4EA17
Mata Kuliah : Etika Bisnis
1.
PENDAHULUAN
1.1
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan pemikiran atau
refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek
baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak,
dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan
manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang
penting.
Selain itu etika bisnis juga merupakan
penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan
itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan
bisnis. Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar
manusia.
Yang diharapkan dan mengapa kita
mempelajari Etika Bisnis, menurut K. Bertens, ada tiga tujuan yang ingin
dicapai, yaitu : menanamkan atau meningkakan kesadaran akan adanya demensi etis
dalam bisnis, memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan
bisnis, serta membantu pebisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral
yang tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan
fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis dan
membantu pebisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat
didalam profesinya (kelak).
2.
TEORI
2.1 Teori
Utilitarian
Berasal
dari bahasa latin utilis yang berarti
“bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa
manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest
happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.
Utilitarianisme adalah tentang bagaimana
menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal
secara moral. Dalam etika
utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua
orang yang terkait, sehingga analisi keuntungan dan kerugian tidak lagi
semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan.
Utilitarianisme dikembangkan oleh Jeremy
Bentham (1784 – 1832). Dalam ajarannya Ultilitarianisme itu pada intinya adalah,
“Bagaimana menilai baik atau buruknya kebijaksanaan sospol, ekonomi dan legal
secara moral” (Bagaimana menilai kebijakan publik yang memberikan dampak baik
bagi sebanyak mungkin orang secara moral). Etika Ultilitarianisme,
kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sama – sama bersifat teologis. Artinya
keduanya selalu mengacu pada tujuan dan mendasar pada baik atau buruknya suatu
keputusan.
A.
Etika
Utilitarianisme Dalam Bisnis
·
Kriteria dan
Prinsip Etika Utilitarianisme
·
Nilai Positif
Etika Utilitarianisme
·
Utilitarianisme
Sebagai Proses dan Standar Penilaian
·
Analisa
Keuntungan dan Kerugian
·
Kelemahan Etika
Utilitarianisme
B.
Kriteria dan
Prinsip Etika Utilitarianisme
·
Pertama, MANFAAT
·
Kedua, MANFAAT
TERBESAR
·
Ketiga, MANFAAT
TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG
C.
Keuntungan dan Kerugian Etika Utilitarianisme
Analisis
Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan dan kerugian, cost and benefits yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan
dan kerugian perusahaan.
b. Analisis keuntungan dan kerugian tidak
ditempatkan dalam kerangka uang. Dalam analisis ini perlu juga mendapat
perhatian serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut
aspek finansial, melainkan juga aspek-aspek moral.
c. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka
panjang. Benefits yang menjadi
sasaran utama semua perusahaan adalah long
term net benefits.
Di dalam analisa pengeluaran dan
keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk memperoleh keuntungan daripada
kerugian. Proses bisnis diupayakan untuk selalu memperoleh profit daripada
kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya mengenai finansial, tapi juga
aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan hak dan kepentingan konsumen
dalam bisnis. Dalam dunia bisnis dikenal corporate
social responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan. Suatu
pemikiran ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap perusahaan
mempunyai tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup
masyarakat secara umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang
berjalan pasti menggunakan banyak sumber daya manusia dan alam, dan
menghabiskan daya guna sumber daya tersebut.
Kelemahan Etika
Utilitarianisme
a.
Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
b.
Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan
dengan akibatnya.
c.
Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
d.
Variabel yang
dinilai tidak semuanya dapat dikuantifikasi
e.
Seandainya
ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya
f.
Etika
Utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
Kesulitan dalam penerapan
Utilitarianisme yang mengutamakan kepentingan masyarakat luas merupakan sebuah
konsep bernilai tinggi, sehingga dalam praktek bisnis sesungguhnya dapat
menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis. misalnya dalam segi finansial perusahaan
dalam menerapkan konsep Utilitarianisme tidak terlalu banyak mendapat segi
manfaat dalam segi keuangan, manfaat paling besar adalah di dalam kelancaran
menjalankan bisnis, karena sudah mendapat ‘izin’ dari masyrakat sekitar, dan
mendapat citra positif di masyarakat umum, namun dari segi finansial,
Utilitarianisme membantu (bukan menambah) peningkatan pendapat perusahaan.
3.
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
McDonald's
pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua bersaudara Dick dan Mac McDonald,
namun kemudian lisensinya dibeli oleh Ray Kroc. Mereka memperkenalkan “Speedee
Service System” pada tahun 1948, yang kemudian menjadi pinsip dasar restoran
siap-saji modern.
Pada
saat ini, banyak sekali tersebar restoran cepat saji baik di wilayah Ibukota
besar hingga Kota-Kota di Daerah, salah satunya adalah restoran cepat saji
McDonald’s. McDonald’s adalah salah satu dari restoran cepat saji terbesar di
Indonesia. Pertama kali membuka cabang di Indonesia pada tahun 1991, hingga
saat ini McDonald’s masih terus berkembang dan populer di Indonesia.
Bukan
hanya McDonald’s yang berkembang di Indonesia, sebagai lembaga bisnis tentu McDonald’s
memiliki pesaing. Beberapa diantaranya adalah KFC, Burger King, Wendy’s, Pizza
Hut. Oleh karena itu, McDonald’s harus menerapkan strategi bersaing dengan para
pesaing, salah satunya adalah strategi pemilihan tempat yang strategis.
3.2 Analisis
Berdasarakan
teori utilitarian bahwa suatu kegiatan harus bisa memberikan manfaat bagi
masyarakat sekitar. Diambil dari kasus di atas, salah satu contoh usaha yang
saya teliti adalah restoran cepat saji, McDonald’s. Tahun 2016 adalah pembukaan
cabang baru di Jl. Raya Puspitek, Tangerang Selatan. McDonald’s adalah restoran
cepat saji pertama yang buka cabang di daerah Puspitek. Dikarenakan Pemilihan
lokasi restoran menurut saya sangat strategis; di pinggir jalan raya, akses
menuju restoran sangat mudah dan dekat, dekat dengan sekolahan sehingga
konsumen di dominasi oleh pelajar serta orang tua yang menjemput anak-anaknya
sepulang sekolah. Keuntungan lain dari McDonald’s adalah belum adanya para
pesaing yang berdiri di sekitar restoran.
Sebagai
bagian dari lembaga bisnis, kehadiran restoran ini pasti memiliki dampak positif
dan negatif, terutama dihubungkan dengan teori utilitarian. Dampak positif
menurut saya yaitu Bagi masyarakat sendiri, kehadiran restoran McDonald’s memberikan
dampak positif karena manusia pada dasarnya adalah makhluk konsumtif, sehingga memutarkan
roda ekonomi di daerah sekitar. Selain dari makanan yang dijual, McDonald’s
memberi fasilitas yang cukup memadai bagi para konsumen, yaitu menyediakan
tempat nyaman dan bersih, pendingin ruangan, area bermain bagi anak-anak, dan
fasilitas internet gratis atau Wi-Fi.
Sedangkan dampak negatif dari hadirnya McDonald’s adalah bagi pesaing usaha
makanan kecil sekitar lokasi karena memiliki pesaing yang lebih besar . Selain
itu, bagi masyarakat, restoran cepat saji memiliki dampak negatif dari segi
kesehatan. Restoran cepat saji cenderung membuat makanan yang tidak sehat atau
tidak memiliki manfaat apapun bagi konsumen. Dalam proses pembuatan
makanan-pun, sudah umum jika restoran cepat saji menggunakan pengawet dan
mengandung lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan konsumen.
4.
REFERENSI
0 comments:
Posting Komentar