Sabtu, 27 Mei 2017

Hani J

Posted by Unknown at 12.38 0 comments

I had nothing cool to do today so I downloaded some Chicken soup for the soul pdf out of sheer boredom.

Of course I just scrolled down some stories and read it randomly until one title from a familiar indo-kinda-name attracted my attention.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


The difference between the possible and the impossible lies in a person's determination.



                                                               Tommy Lasorda


         The day I met Hani Irmawati, she was a shy, seventeen-year-old girl standing alone in the parking lot of the international school in Indonesia, where I teach English. The school is expensive and does not permit Indonesian studaents to enroll. She walked up to me and asked if I could help her to improve her English. I could tell it took immense courage for the young Indonesian girl in worn clothing to approach me and ask for my help. "Why do you want to improve your English?" I asked her, fully expecting her to talk about finding a job in a local hotel. "I want to go to an American university," she said with quiet confidence. Her idealistic dream made me want to cry.  I agreed to work with her after school each day on a volunteer basis. For the next several months, Hani woke each morning at five and caught the city bus to her public high school. During the one-hour ride, she studied for her regular classes and prepared the English lessons I'd given her the day before. At four o'clock in the afternoon she arrived at my classroom, exhausted but ready work. With each passing day, as Hani struggled v college-level English, I grew more fond of her. She work harder than most of my wealthy expatriate students.
          Hani lived in a two-room house with her parents two brothers. Her father was a building custodian and mother was a maid. When I went to their neighborhood meet them, I learned that their combined yearly inc was 750 U.S. dollars. It wasn't enough to meet the expen of even one month in an American university. Her enthusiasm was increasing with her language ability, I was becoming more and more discouraged. One morning in December 1998, I received announcement of a scholarship opportunity in American university. I excitedly tore open the envelope and studied the requirements, but it wasn't long before dropped the form in despair. There was just no was thought, for Hani to meet these qualifications. She never led a club or an organization, because in her such these things simply did not exist. She had no guide counselor and no impressive standardized test scores because there were no such tests for her to take. She did, however, have more determination than all student I'd ever seen. When Hani came into the classroom that day, I told her of the scholarship. I also told her to believe there was no way for her to apply. I encourage her to be, as I put it, "realistic" about her future and not plan so strongly on coming to America. Even after a somber lecture, Hani remained steadfast. "Will you send in my name?" she asked.
         I didn't have the heart to turn her down. I completed the application, filling in each blank with the painful true about her academic life, but also with my praise of h courage and her perseverance. I sealed up the envelope and told Hani her chances for acceptance ranged somewhere between slim and none. In the weeks that followed, Hani increased her study of English, and I arranged for her to take the Test of English Fluency in Jakarta. The entire computerized test would be an enormous challenge for someone who had never before touched a computer. For two weeks, we studied computer parts and how they worked. Then, just before Hani went to Jakarta, she received a letter from the scholarship association. What a cruel time for the rejection to arrive, I thought. Trying to prepare her for disappointment, I opened the letter and began to read it to her. She had been accepted.
           I leaped about the room ecstatically, shocked. Hani stood by, smiling quietly, but almost certainly bewildered by my surprise. The image of her face in that moment came back to me time and time again in the following week. I finally realized that it was I who had learned something Hani had known from the beginning: It is not intelligence alone that brings success, but also the drive to succeed, the commitment to work hard and the courage to believe in yourself.
Jamie Winship

The college I picked out costs $22,000 a year--

Senin, 15 Mei 2017

BAHASA INGGRIS 2 - Strategi Cara Menjawab Soal Structur Pada TOEFL

Posted by Unknown at 02.34 0 comments
Nama: Heni Susanti
NPM: 14213041
Kelas: 4EA17

Strategi Cara Menjawab Soal Structur Pada TOEFL
Bagian ini merupakan bagian yang paling sulit dari keseluruhan tes TOEFL, meskipun jumlah soal yang diujikan relatif sedikit. 
Pertama-tama kita harus mengetahui tentang bagaimana cara mengerjakan masing-masing bagian itu. Section II ini terdiri dari 2 bagian, yakni Part A yang disebut Sentence Completion (melengkapi kalimat), dan Part B yang lazim disebut Error Identification (mengidentifikasi kesalahan gramatikal)

PART A SENTENCE COMPLETION
Pada bagian ini terdapat 15 pertanyaan, masing-masing terdiri dari 1 buah kalimat dengan kata dan/atau frasa yang dihilangkan. Kita diminta untuk memilih salah satu pilihan (a), (b), (c), atau (d) yang jika dimasukkan kalimat di atasnya menjadi benar secara gramatikal. Jadi dengan kata lain kita harus memilih MANA YANG BENAR.

PART B ERROR IDENTIFICATION
Pada bagian ini, terdapat 25 pertanyaan. Di masing-masing kalimat terdapat kata atau kelompok kata yang digarisbawahi ditandai dengan (a), (b), (c), dan (d). Kita diminta untuk mengidentifikasi bagian yang ditandai tersebut mana yang TIDAK tepat secara gramatikal. Dengan kata lain kita diminta untuk memilih MANA YANG SALAH.
Hati-hati!!! Jangan keliru mengerjakan dua bagian ini. Pahami instruksinya, sehingga ketika tes yang sesungguhnya, Anda TIDAK PERLU lagi membaca instruksi. Langsung saja kerjakan nomor 1!
Apa itu “structure”?
Apa pun bidang ilmu yang Anda geluti, Anda pasti mengenal konsep tentang "stuktur". Di dalam disiplin ilmu teknik, sosiologi, antropologi, seni, matematika, ekonomi, geografi, dan semua cabang ilmu pasti dikenal konsep dan istilah 'struktur' dengan definisi yang berbeda-beda. Namun jika kita perhatikan dengan seksama, ada satu benang merah dari semua definisi konsep yang berbeda-beda tersebut. 
Sebuah 'struktur' pasti mengandaikan adanya 3 hal utama, yakni:
1) bagian/unsur/elemen pembentuk struktur
2) keterkaitan/hubungan antarelemen/unsur/bagian tersebut
3) hukum/keteraturan/pola tertentu yang mengikat seluruh elemen/unsur/bagian

Oleh karena 'struktur' mengimplikasikan ketiga hal tersebut di atas, maka dengan cara yang sama pertanyaan-pertanyaan pada bagian Structure & Written Expression ini juga mengandaikan ketiga hal tersebut. Oleh karena yang menjadi satuan terkecil yang diujikan adalah kalimat (bukan paragraf seperti pada bagian ke-3), maka kita harus mampu mengenali:
1) elemen-elemen pembentuk kalimat
2) hubungan antarelemen kalimat
3) pola yang mengikat semua elemen tersebut.

Strategi Umum untuk Mengerjakan Part A
Pada bagian ini, ada sebuah kalimat yang bagian dari kalimat tersebut hilang. Dari 'paradigma struktural' yang saya uraikan di atas, maka cara yang paling tepat  untuk mengerjakan bagian ini adalah dengan mengetahui komponen mana yang dihilangkan pada kalimat, apakah komponen Subject, Verb, Complement, Object, Conjunction, Appositive, atau gabungan dari sebagian komponen-komponen tersebut. Jika ini pun tidak bisa dilakukan, maka kenalilah terlebih dahulu mana komponen yang ada, baru nanti terlihat komponen mana yang dihilangkan. Dengan mengetahui komponen apa yang dihilangkan, maka paling tidak kita akan mencari ke bagian pilihan yang memang kita perlukan dan mengeliminasi pilihan-pilihan yang salah. 
Contoh :
A camel ______________ 30 gallons of water in ten minutes.

(a) it can drink
(b) a large drink of
(c) can drink
(d) with a drink of
Soal di atas adalah tipikal soal Part A (sentence completion), di mana kita diminta untuk menentukan jawaban yang benar dari keempat pilihan yang diberikan.
Langkah 1: baca secara sangat sekilas kalimat tersebut
Langkah 2: tentukan secara cepat komponen apa yang dihilangkan
Langkah 3: eliminasilah pilihan-pilihan jawaban yang tidak mungkin dipilih (salah)
Langjah 4: jawablah pertanyaan tersebut

Jika dilihat, kalimat di atas memuat komponen Subject ('A camel') namun tidak ada komponen Verb-nya (dalam Bahasa Indonesia kita mengenal komponen ini sebagai Predikat). Jadi kita harus mencari Verb di dalam pilihan yang disediakan. Dari keempat pilihan, ada 2 pilihan yang BUKAN Verb, yakni pilihan (b) dan (d), sehingga secara otomatis kita akan mengabaikan dua pilihan ini. Pilihan jawaban (a) mengandung Verb, namun masih memuat Subject, yaitu 'it'. Karena kalimatnya sudah mengandung Subject, pilihan (a) oleh karenanya juga salah. Jawaban atas soal di atas adalah (c), mengingat hanya pilihan inilah yang memuat verb. Ingat, di dalam bagian ke-2 TOEFL (Structure) jawaban atas pertanyaan harus secara pas menjawab pertanyaan, Jika yang dihilangkan Verb, maka carilah Verb, tidak boleh kurang (tidak memuat Verb) atau lebih (mengandung komponen lain yang tidak diperlukan).  

TENTANG SUBJECT AND VERB
Komponen utama sebuah kalimat dalam Bahasa Inggris adalah Subject (S) dan Verb (V).
Namun istilah Verb (kata kerja) di sini sepadan dengan Predikat dalam Bahasa Indonesia. Mari kita lihat ilustrasi berikut ini:

Kalimat: Saya lapar.
Subjek: Saya
Predikat : lapar

Kalimat di atas hanya terdiri dari dua kata, 'saya' dan 'lapar'. Di dalam Bahasa Indonesia kalimat tersebut berterima secara gramatikal. Dilihat dari jenis katanya, komponen Subjek 'Saya' adalah kata ganti (Pronoun atau Pronomina), dan Predikatnya terdiri dari kata sifat  (adjective) 'lapar'. Sebuah kalimat yang hanya memuat satu Subjek berbentuk kata ganti dan satu Predikat berbentuk kata sifat atau kata benda (N) sangat dimungkinkan di dalam Bahasa Indonesia.
Namun berbeda halnya dalam Bahasa Inggris. Kalimat 'Saya lapar.' dalam Bahasa Indonesia tidak sama dengan "I hungry', meskipun saya = I, dan lapar = hungry. Kalimat Bahasa Inggrisnya harus "I am hungry." Sekarang, kalimat itu memuat 'am' antara I (saya) dan hungry (lapar). Dengan kata lain, ada tambahan komponen dalam Predikat Basa Inggris.
Selama ini kita mengenal 'am' sebagai salah satu dari 'to be'. Namun jika dilihat di kamus, lema 'be' dikategorikan sebagai kata kerja (verb). Oleh karena itu, perbedaan mencolok antara predikat Bahasa Indonesi dan Bahasa Inggris adalah bahwa predikat dalam Bahasa Inggris harus memuat kata kerja (verb), dan oleh karenanya kita akan menyebut komponen dasar kalimat Basa Inggris sebagai Subject & Verb (S + V), bukan lagi S + P.

Sekarang mari kita lihat, ada berapa jenis verb yang dapat mengisi komponen 'Predikat' dalam Bahasa Inggris:
1) To be: is, am, are, was, were, be, been, being.
2) Finite verb: drive, walk, write, say, dan varian lainnya seperti says, walks, writes, drives, sleeps, dan lain-lain. Termasuk dalam kelopok ini adalah bentuk ke-2 dari verb (V2/ past), yakni, drove, slept, wrote, said, walked, dll.
3) Modals: can, may, must, should, would. shall, will
4) Auxiliary verb: do, does, did, serta varian lainnya seperti have, had, has.
Tidak ada kalimat biasa dalam Bahasa Inggris yang tidak memuat salah satu dari kelompok di atas atau gabungannya. Ingat: Verb bentuk -ing (sleeping, driving, walking, writing, dll) tidak dimasukkan ke dalam kelompok di atas mengingat penggunaan kata ini ada aturannya tersendiri.

Sekarang cobalah soal berikut ini:
The President ______________ the election by a landslide. 
(a) won
(b) he won
(c) yesterday
(d) fortunately

S - V Agreement, Appositive, dan Object of Preposition

Tidak seperti dalam Bahasa Indonesia, di dalam Bahasa Inggris Subject harus berkesesuaian dengan Verb. Misal, dalam kalimat 'She is writing a letter' subject "She' dan verb 'is writing' berkesesuaian, karena jika saya menggantinya dengan 'are writing', maka antara subject dengan verb tidak berkesesuaian. Pertanyaan yang berkaitan dengan kesesuaian ini cukup banyak ditemukan dalam soal TOEFL.
Pada umumnya, dalam konteks Present Tense dan beberapa Simple Past, S dan V harus berkesesuaian. Misalnya: 
We are students. We have been waiting for him for more that five hours.  She was eating dinner when I arrived.  
Perhatikan contoh yang lain:  The value of precious gems is determined by their hardness and brilliance.



Meskipun letak S dan V berjauhan seperti pada contoh kalimat di atas, mereka tetap harus berkesesuaian. 

Pada umumnya cara singkat untuk menghafalkan konsep ini adalah: 

S+s + V-s     


S-s + V+s

Artinya jika S-nya mengandung huruf 's' (jamak, misal Brothers) maka V-nya tidak menggunakan huruf 's' (misalnya work, bukan works). Begitu pula sebaliknya. Contoh.

My brothers work at the post office.

My brother works at the post office.


Aposisi (Appositive) adalah kata atau kelompok kata yang biasanya tidak mengandung S dan V, yang maknanya sama dengan S, atau menerangkan S. Ia bisa diletakkan antara S dan V yang diapit dengan dua tanda koma, atau bisa juga diletakkan sebelum S dan dipisahkan dengan satu tanda koma. 
Contoh: 
Influenza, a common disease, has no cure.
Aposisi-nya: 'a common disease'
atau bisa juga:    
A common disease, influenza has no cure.    

Sementara itu, sebuah S tidak boleh memuat kata depan (preposisi) seperti 'at, on, in, of, with' dll. Jika pada sebuah S kita menemukan kata depan, maka bagian tersebut tidak dimasukkan sebagai S. Misal, jika S-nya adalah: 'The value of precious gems' maka yang dihitung sebagai S untuk disesuaikan dengan V (lihat S-V Agreement) adalah bagian sebelum preposis, yakni 'The value' saja, mengingat kata-kata setelahnya diawali dengan preposis yaitu 'of'.
Jadi jika S 'The value of precious gems' memiliki V 'determines' maka S dan V tersebut TIDAK berkesesuaian. Jangan terkecoh dengan bentuk jamak setelah preposis. Awas, seringkali peserta terjebak. 

Perlu pula diperhatikan bahwa ada ada beberapa S yang menghendaki V yang tunggal atau jamak. Hal tersebut adalah beberapa pengecualian. Misal:
The number of.........               menghendaki V yang tunggal
The number of female doctors is..... (bukan 'are')
A number of.............               menghendaki V yang jamak
A number of students are...... (bukan 'is')
Kata-kata serapan dari Bahasa Latin dan Yunani berikut ini juga memiliki pola yang irregular: 
Tunggal: medium  ---> media (jamak)
               bacterium ---> bacteria
               datum ---> data
               alumnus --> alumni
               radius ---> radii
               alga --> algae
               vita --> vitae
               phenomenon --> phenomena
               criterion --> criteria
               index --> indeces

TENSES
Materi tentang tense adalah materi paling 'menyeramkan' ketika kita SMP atau SMA, mengingat ada banyak sekali pola dan rumus yang harus dihafal. Namun mari kita sederhanakan: Tense itu berkaitan dengan waktu. Secara logis, waktu yang dialami manusia hanya ada DUA saja, yakni MASA LAMPAU dan MASA SEKARANG! Bagaimana dengan MASA YANG AKAN DATANG? Wallahu 'alam bi murodih! Tidak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi esok! Itu sudah domainnya Yang Mahakuasa. Apa buktinya: misalnya bentuk waktu Future Tense Simple: 'I will go to Semarang next week' PASTI diucapkan pada masa sekarang! Jadi bentuk future itu akan diucapkan dalam kerangka waktu sekarang atau masa lampau.

Oleh karena bentuk waktu itu hanya 2 saja, PAST dan PRESENT, maka di dalam TOEFL pertanyaan tentang Tenses hanya berkutat di dua tenses ini saja. Mengapa demikian? Dari empat bentuk kata kerja, V1, V2, V3, dan V-ing, hanya V1 dan V2 lah yang berkaitan dengan waktu!! Contoh:

1) She is writing a letter (PRESENT)
2) She was writing a letter (PAST)

Penjelasan: dalam kalimat 1): kata dalam V yang menunjukkan Present adalah 'is' (V1) bukan 'writing'; dalam kalimat 2): kata dalam V yang menunjukkan Past adalah 'was' (V2) bukan 'writing'. Coba perhatikan apakah bentuk -ing 'writing' mengalami perubahan dikarenakan waktu? Jawabnya: TIDAK!! Sejujurnya, kita sering terjebak mengatakan bahwa V yang ada -ing nya (apalagi memakai salaitu tidak ah satu dari to be) itu adalah PRESENT. Mulai sekarang marilah kita pahami bahw V-ing itu tidak ada kaitannya apa pun dengan PRESENT!!!

Contoh lain:
1) She has written her thesis.
2) She had written her thesis.
Penjelasan: dalam kalimat 1) kata 'has' (V1) menunjukkan PRESENT, bukan 'written'; dalam kalimat 2) kata 'had'  (V2) menunjukkan PAST, bukan 'written'. Sekali lagi, kita kadang terjebak memahami V3 sebagai PAST, padahal V3 TIDAK ada urusannya dengan PAST!!!
Di dalam TOEFL, pertanyaan seputar Tenses hanya berkisar pada masalah apakah bentuk V-nya sudah sesuai dengan konteks kalimatnya ataukah belum; dan itu hanya tentang bentuk PAST dan PRESENT saja. Contoh:
In the Milkyway Galaxy, the most recently observed supernova has appeared in 1604. 
                                                                                                                                         
Verb 'has appeared' dalam kalimat di atas tidak tepat, mengingat penanda waktunya adalah lampau, yakni 1964.

RUMUS yang berkaitan dengan PENGGUNAAN VERBS

Setiap Verb memiliki 4 bentuk, yakni V1, V2, V3, dan V-ing. Masing-masing verb ini jika digunakan sebagai Predikat, artinya verb tersebut memiliki S di samping kiri atau kanannya, ada rumus tertentu yang perlu untuk dipahami dan, tentu saja, dihafalkan:

S + V1/s         :    They write letters every week.
                                     She writes a letter every week.
Penggunaan V1 langsung setelah S, tidak boleh memakai to be atau has, have, had!!

S + V2              : She wrote a letter last week.

Penggunaan V2 juga langsung setelah S!

S + to be + V-ing       :  She is writing a letter.

Penggunaan V-ing harus selalu disertai salah satu dari bentuk to be jika digunakan sebagai Predikat. Ingat: jika TIDAK sebagai Predikat, maka V-ing tidak boleh menggunakan to be!!!

Contoh: The boy standing in the corner is naughty.
Kata 'standing' dalam kalimat di atas BUKAN-lah sebuah Predikat,

S + has/have/had/to be + V3         : She has written a letter.

Penggunaan V3 harus selalu disertai dengan Has/have/had/ to be jika digunakan sebagai Predikat! Ingat: jika TIDAK sebagai Predikat, maka V3 harus 'sendirian'!!!

Contoh: The letter written last week arrived today.
Kata 'written' dalam kalimat di atas BUKAN Verb, melainkan hanya sebuah Adjective. Verb (Predikat) kalimat di atas adalah 'arrived'.
 
Sumber :

http://popi-irawan.blogspot.co.id/p/section-ii.html

https://letsstudyblog.wordpress.com/2012/02/11/tips-and-trick-menjawab-soal-structure-toefl/
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review