Kamis, 21 Januari 2016

Kuisioner Penelitian (Tugas 2 Softskill)

Posted by Unknown at 01.49 0 comments
Nama: Heni Susanti
NPM: 14213041
Kelas: 3EA17



TUGAS 2
KUESIONER PENELITIAN
DIMENSI KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT Z


Nama: Heni Susanti
NPM: 14213041
Kelas: 3EA17


A.    BAGIAN 1
Karakteristik Responden:  Berilah tanda silang pada pilihan dibawah ini sesuai dengan pertanyaan dan keadaan anda.

Jenis Kelamin             :
Umur                          :
Pendidikan Terakhir   :
Pekerjaan                    :

B.     BAGIAN 2
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai, dengan cara melingkari atau tanda contreng pada kotak yang tersedia dibawah ini:

Keterangan:
SS        = Sangat Setuju
S          = Setuju
N         =Netral
TS        = Tidak Setuju
STS     = Sangat Tidak Setuju

Daftar Pertanyaan

No
Pertanyaan
Jawaban
SS
N
S
TS
STS
1
Bagaimanakah keramahan dan kepedulian karyawan dalam memberikan pelayanan pengobatan?





2
Bagaimanakah kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam memberikan pelayanan pengobatan?





3
Bagaimanakah kenyamanan yang diberikan rumah sakit dalam melayani customer?





4
Bagaimanakah penampilan/kerapian kartawan rumah sakit dalam memberikan pelayanan pengobatan?





5
Puaskah Bapak/Ibu terhadap biaya pengobatan yang ditawarkan rumah sakit?





6
Puaskah Bapak/Ibu terhadap ketepatan waktu dalam memberikan informasi yang diberikan pihak rumah sakit?





7
Puaskah Bapak/Ibu terhadap kualitas pelayanan pengobatan yang diberikan rumah sakit?





8
Puaskah Bapak/Ibu terhadap jawaban yang diberikan karyawan?





9
Puaskah Bapak/Ibu terhadap pengetahuan pengobatan yang disampaikan karyawan?





10
Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap cara bicara karyawan rumah sakit?






Pengaruh Budaya Terhadap Pembelian Konsumen

Posted by Unknown at 01.47 0 comments
Tugas Softskill 1
Nama: Heni Susanti (14213041)
           Guntur Nugraha
Kelas: 3EA17


DEFINISI BUDAYA

Adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.


SESEORANG MENEMUKAN NILAI YANG DIANUT
 

Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang.


NILAI TERSEBUT DIAMBIL DENGAN CARA 
 Model atau contoh:
         Dimana individu belajar tentang  nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul.
Moralitas:
         Diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.
Sesuka hati:    
         Proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri.
Penghargaan dan sanksi:
        Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik.
Tanggung Jawab:
       Adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi.
 
 
CIRI CIRI PEMBENTUKAN NILAI SOSIAL YANG DIANUT 
  1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
  2. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
  3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
  4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
  5. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
  6. Dapat memengaruhi pengembangan diri social
  7. Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
  8. Cenderung berkaitan satu sama lain.


 PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku yang dipengaruhi budaya, meliputi :
a. Rasa dan ruang
b.
Komunikasi dan bahasa
c.
Pakaian, penampilan
d.
Makanan dan kebiasaan makan
e.
Waktu
f.
Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah, dsbnya)
g.
Nilai dan norma
h.
Kepercayaan dan sikap
i. Proses mental
dan pembelajaran
j.
Kebiasaan kerja


BUDAYA MELIPUTI 2 HAL, YAITU:
Makro Budaya
  Merupakan seperangkat nilai dan simbol yang berlaku pada keseluruhan masyarakat. Masyarakat mengacu pada sistem sosial yang lebih besar dan bersifat kompleks, namun terorganisasi dengan baik.
 
Mikro Budaya
  Mengacu pada seperangkat nilai dan simbol dari kelompok yang lebih terbatas, misalnya kelompok agama, etnis atau sub bagian dari keseluruhan. Pada umumnya mikro budaya seringkali disebut sebagai sub budaya, namun agar tidak terjadi inferioritas, maka digunakan istilah sub budaya.


 STRUKTUR KONSUMENSI

Secara matematis struktur konsumsi yaitu menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

DAMPAK NILAI INI TERHADAP PEMASAR
Kebutuhan
  Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

Keinginan
  Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya.
 
Permintaan
  Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.


PERUBAHAN NILAI
 
Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan. 
Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.


PERUBAHAN INSTITUSI 

Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran.
Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untukmenjadi seorang individual”. Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman.
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review