Senin, 28 April 2014

Direct To Indirect Assignment

Posted by Unknown at 09.51 0 comments
1. “Absolutely,” I say.
- I said that Absolutely. 
(Source : The Second Book Of "The Hunger Games", Catching Fire)

2.  Exactly. Because you're desperate,” says Haymitch.
- Haymitch Said that Exactly. Because You were desperate.
(Source : The Third Book Of "The Hunger Games", Mockingjay)

3. Niall says, Great day at the Barcelona game! INCREDIBLE to meet the best footballer in the world! leomessi !
 - Niall said that great day at the barcelona game. Incredible to meet the best footballer in the world! Leomessi!.
(Source : /http://www.dailymail.co.uk/ )

4. This fire is just what I needed, The young man said.
- The young man said that fire was just what he needed
 (Source : http://www.manythings.org/)

5. “I like it when somebody gets excited about something. It's nice.”, Says Holden.
- Holden said that he likes it when somebody gets excited about somethings. It was nice.
(Source : The Catcher In The Rye, J.D Salinger)

6. Mahatma Said, “Be the change that you wish to see in the world.”
- Mahatma said that be the change that you wish to see in the world.
(Source : Quote, Philosophy by Mahatma Gandhi)

7. Jack says, “There is no right reaction. There is only your reaction.”
- Jack said that there was no right reaction. There was only your reaction.
(Source : The third Book of "The Chicken Soup For The Soul" )

 8. You dont love someone because they're perfect, you love them in spite of the fact that they're not. Jodi Picoult says.
- Jodi said that you didn't love someone because they were perfect. You loved them in spite of the fact that there were not.
(Source : Film, "Eat, Pray, Love")

9. Some people feel like they don't deserve love. They walk away quietly into empty spaces, trying to close the gaps of the past. Says Chris McCandless
- Chris said that some people feel like they didn't deserve love. They walked away quietly into empty spaces tried to close the gaps of the past.
(Source : From The Book, "Into the Wild")

10. “Why are you trying so hard to fit in when you were born to stand out?”, says the girl.
- The girl said that why were you trying so hard to fit in when you were born to stand out.

Kamis, 24 April 2014

Friendship

Posted by Unknown at 20.41 0 comments
Ada pernyataan bahwa sahabat itu lebih penting daripada pacar. Dan gue harus akui itu kalo itu emang bener. Perkataan dan nasehat sahabat terkadang lebih membangun ketimbang pacar. Kalo pacar mungkin bisa putus dan jadi musuh, silaturahmi terputus dan segala nasehat atau rasa ingin melindungi mereka hilang seketika. Tapi bagi sahabat? insyallah enggak.

Itu yang gue rasain beberapa waktu lalu. Harus gue akui selama selama 17 tahun ini gue menjalani hidup (asik bahasanya wkwk), gue jarang ketemu mana sahabat bener bener sahabat atau cuma temen aja. Temen curhat bisa juga sahabat? ya bisa jadi bisa enggak. Temen curhat gue emang banyak, tapi bagi gue pribadi sahabat yang bener bener cuma beberapa.
Kalo sahabat dari SMP ada, namanya Cindy. Kita emang udah klop dari kelas 1. Sampe sekarang, sampe kita kuliah di tempat yang berbeda, dia di Bandung dan gue di Depok. Kita jarang kontakan sekarang, tapi tetep, dia selalu tetep gak berubah jadi orang yang gak gue kenal. Kemaren gue kontak dia dan gue terpaksa harus nangis, dia langsung nanya, "Heny kenapa? :(". Lol kadang gue bisa sayang banget sama orang kalo mereka perhatian gitu sama gue.
Lalu ada lagi sahabat gue di SMA. Dia namanya Dhitra. Kita satu kampus loh, dan dia senior gue. Tapi kita jarang ketemu, dan jarang kontakan. Mungkin sama sama sibuk kali ya. Tapi tetep, kita kalo udah ketemu tuh gak pernah abis bahan untuk diceritain. Sampe kadang gue capek loh kalo dia udah ceritaaaaaa. Lol canda.


tapi, kali ini gue mau cerita temen temen selama di perkuliahan. Gue baru emang kuliahnya, baru menginjak 1 tahun. Dan di kelas yang bentar lagi akan dipisah. Gue punya beberapa temen deket, deket banget pokoknya bahasa alaynya itu adalah "Caabat". Beberapa hari ini gue lagi dirundung suatu masalah (sebenarnya bukan masalah sih), cuma karena Shock Attack aja. Dan memang wajar sih. Ketika itu terjadi, orang yang pertama gue hubungin adalah Cindy. Yah pokoknya gue ngerepotin dia banget lah. Haha

Lalu, orang yang gue hubungin adalah Hanif. Dia temen kelasan gue. Kita awalnya kenal itu karena praktikum Akdas waktu semester 1. Dia kan duduk di samping gue, jadi mulai deh kita deket. Gue juga lupa sih waktu itu kita jadi deket gimana, yang jelas lama lama kita saling sereng curhat dan nasehatin. Kalo ada tugas apa juga langsung tell tell. Biasanya sih dia yang banyak curhat, karena emang selama  kuliah ini gue gak ada permasalahan apapun dengan tema apapun ke orang manapun. Pokoknya hidup gue lagi seneng seneng aja, heran kan bisa kena Shock Attack. Gue jarang curhat sama dia, tapi malem itu gue tanpa pikir panjang langsung Ping!! dia dan langsung cerita panjaaang kenapa gue bisa kena shock attack itu. Gue pikir yaaa Paling jawab singkat. Tapi bodo amatlah gue lagi pengen ngetik panjang dan ngeentengin otak.  Tapi gak taunya dia nasehatin sesuatu dan cerita apa yang udah pernah dia laluin. Yaaah gue tau maksud dia itu bahwa apa yang gue laluin ini tuh belom seberapa, Jadi untuk apa gue ngerasa kesel dan semacamnya.
Dia juga mau nemenin gue main, mau nemenin di kostan, yaa pokoknya bodo amat dia harus mau pokoknya kemauan gue harus terturuti. Haha
Dan dia emang temen baik bangetttt cabat pokoknya super baik. Pliss kalo ntar kapan kapan lo baca ini maaf yaa gue ceritain tentang lo, pokoknya lo super dehhh {}

Lalu ngehubungin mas gue, namanya mas Rony. Gue nge-bm dia sih sebenernya emang lagi iseng dan cuma mau chat aja biar gak kesepian daripada galau kesel dan sebagainya yang itu "norak banget". Tapi tiba tiba tuh mas Ron bilang (biarpun dikit),
"Sholat, wiridan. Jangan dipikirin lagi doinya. Sabaaar"
Dikit kan? emang. Tapi kalo kalian mau tau kadang dikitnya dia itu means a lot. Maksudnya gini, dia emang jawab dikit, tapi sekalinya emang bener-bener diwaktu tepat kita ngobrol atau otp, oh em ji dia bisa bener-bener ngasih nasehat sebanyak mungkin. Jadi walau dikit gitu tapi gue udah paham maksudnya. makannya gue seneng banget kalo udah ngobrol sama mas Ron. Biarpun.... dia selalu jahilin gue. Lol

Gue lupa loh gue ngehubungin siapa aja, soalnya emang gue gak banyak mikir langsung hubungin satu persatu orang yang bisa gue ajak ngobrol dan bisa nasehatin gue. Mau gue dalam keadaan nangis pun, lama lama bikin seneng dan lupa kalo tadi gue lagi dalam kondisi "norak alay lemah" dan itu gak berguna banget.
Selesai gue ngobrol dengan banyak orang dan mereka tulus banget nasehatin dan semangatin gue, gue jadi mikir, "Untuk apa gue sedih buat sesuatu yang jelas jelas gak mikirin gue sedih atau gimana.". Dan, bener kan? kadang kita harus malu loh untuk beberapa waktu lalu waktu kita sedih gak jelas dan ngerasa super kesel. Soalnya ada temen temen yang pasti bakal tulus ngorbanin waktunya untuk kita supaya kita gak sedih lagi. Contohnya temen gue ini, si Hanif dan Faqih (gue belom ceritain ya tentang Faqih). Mereka mau nemenin gue kemana aja (udah kayak pintu Doraemon aja). Maksudnya, permintaan "aneh" (gak aneh sih) gue adalah gue ngajak mereka jalan jalan keliling Jakarta malem malem ntar. Dan mereka menyanggupi.
Kalian pernah ngerasa gak sih enaknya punya temen yang begitu?
kalo gue boleh jujur, gue ini tomboy (biarpun saat gue nanya ke temen gue apakah gue ini tomboy, jawaban mereka selalu "Lu tomboy dimananya sih, En? -_____________-"). Oke, gini, gue lebih banyak deket ke cowo dibanding cewe lain di kelas yang punya temen cowo. Hmm, gimana ya, ambil posisi gue aja deh. Gue lebih deket ke cowo daripada ke cewe. Udah naluri memang kalo disaat kita (sebagain kaum hawa) deket sama cowo (yang baik loh ya) itu ngerasa terprotect. Bener toh?
Kalo gampangnya lagi saat kita deket sama cowo itu, pas kita lagi ada problem, kita bisa ngadu dan minta bantuan mereka. Lol (maaf ya sayang sayangku)

Okay, this ain't the right story. Back to the real story~
Hari ini gue minta Hanif sama Faqih untuk main ke kostan. Tapi yang dateng cuma Faqih, Hanif dateng dan dia mau bawain gitarnya ke kostan :3 tapi karena gue belom sampe jam 2 siang, dia kepanasan nunggu dan balik ke kostannya :((((((((
(gue bete loh tadi sama lo, Nif, seriusan -___-)
Pas Faqih dateng, gue cuma cerita gue galau tentang ini itu blablabla. Dan gue mau buang sesuatu yang udah gak worth it untuk disimpan. Tapi Faqih mengidekan yang lain, yang lebih mainstrem. But that is not the point. 
Pointnya adalah tadi setelah ngelakuin sesuatu yang baru pertama gue lakuin dan gue nanya apakah dengan kelakuan gue yang tadi yang sedikit "mainstrem" itu apa gue jadi seseorang yang gak menghargai orang lain....?. Dan dengan santainya dia menjawab,
"Ngapain? dia aja gak menghargai elo kok.". And yes, stop it Qih. Gue langsung lantang jawab, "benerr. oke gue sadar".
Pokoknya gue selalu nanya apakah kelakuan gue ini pantas untuk dilakukan seorang cewe. Dan dia jawab pokoknya pantes kok. udah lah capek jadi orang lemah mulu! Gitu kata dia.
lol I love you full, Qih.

Dan gue langsung nge-bm Hanif (padahal tadi lagi bete sama itu orang wkwk). Gue kasih tau apa kelakuan gila Faqih dan gue nanya dia apa gue pantes kayak gitu. Gue pikir dia akan jawab kalo kelakuan gue gak pantes, ternyata dia jawab,
"sekarang bukan masalah menghargai atau enggaknya, udah gak ada nilainya. Yang keliatan sekarang itu gimana sakit hatinya lo ke dia". And yes, makasih. Padahal semalem dia nasehatin untuk jadi orang "baik".

I don't know if I could find a nice and lovely boys like them anymore. Yes, he cares about me. They care about me. How could I feeling mad and blue but there are a lot of friends who cares about me more than I care about my own self...?

Dan Raysa, oh my God, dia adalah orang yang selalu direpotin sama cerita cerita ababil alay gue. Padahal gue dulu bukan orang yang seneng cerita. Tapi entah kenapa waktu sama dia, gue selalu cerita apapun dan kapanpun. Dan dia selalu dengerin sampe apal dan sampe ngerti -________-
Dan Isallll, dia cabat gue dari semester 1 dan sebelum masuk perkuliahan. Awalnya kenal itu karena grup line yang dibuat sama beberapa maba, terus gue bikin grup sendiri sama dia dengan beberapa oang, dan sampe sekarang kita berempat masih tetep jadi cabat. Kalo kalian mau tau dia itu gimana, suatu ketika gue baru balik sama dia dari Klender. Waktu itu abis main sama dia di rumah temen gue ini. Dan ketika sampe Depok kita banyak cerita, tentang anak anak kelas sih, siapa aja yang kita suka dan gak suka. Terus dia nanya kan sama gue, menurut gue dia ini gimana. Ya gue jawab jujur lah, selama kita udah temenan lama. Gue bilang gini ke dia, "Jujur ya Sal, gue suka sama sifat lo. Gak ada negatifnya sih menurut gue selama kita main ya. Ya pokoknya kalo di kelas gue main sama anak anak (terutama cowo), gue suka ngebandingin dulu dan ngebandinginnya ke elo. Elo itu baik, entah ke pacar atau temen. Ya gitu deh, blablabla"

Temen temen gue super kan? cowo cowonya juga.. heee :3

Gue suka malu sama diri gue, kadang gue pikir kalo gue ini cewe lemah yang gampang dibohongin atau disakitin, atau memang karma? entahlah.
Mungkin bukan salah orang, mungkin salah gue atau mungkin salah semua. Tapi yaudahlah, kalo nyari salah salahan pasti berujung kesel dan sakit.
Gimanapun gue ini cewe, dan semua cewe akan ngerasa kalo posisi sebagai cewe akan berujung disakitin padahal mungkin sebenernya gak ada yang niat untuk nyakitin kita. Tapi ya begitulah cewe. Begitulah keadaan gue beberapa waktu lalu.
Oh God, why..
Ini cerita puanjang banget.

sebenernya masih banyak loh orang orang yang selalu semangatin dan jagain gue, biasanya salah satunya ini ya mas Andri, mas Ilham, mas Roy. Pernah sekali waktu dulu gue sebel dan gue pokoknya gak dalam kondisi baik. Mereka dengan semangat belain dan memuji kalo gue ini bukan anak kecil yang gak bisa apa apa.
Padahal mereka selalu manggil gue, "Bocil". 
Asdfghjkl -_____- 
Kalo dipikir hidup gue sekarang ini bahagia ya punya temen temen yang selalu jagain dan selalu nemenin.

Senin, 21 April 2014

Lovely Horror Game: Outlast

Posted by Unknown at 21.13 0 comments
Horror Game? Absolutely.
Gue daridulu memang suka sama sesuatu yang berbau horror, kalo waktu jaman SD game horror favorite gue adalah The House Of The Dead. Waktu itu bagi gue game itu serem (sekarang sih lumayan).
Skip~
Berawal dari menggemari dan aktif nontonin videonya Pewdiepie (yang gak tau dia, silahkan search di Youtube) dan ada gameplaynya Outlast, gue tontonin dari part 1 sampe part 12 (kalo gak salah) dan ternyata seruuu banget; liat Pewds nya teriak gak jelas. Lol
Berbekal koneksi internet, gue memutuskan untuk download gamenya (daripada beli hehehe). Dalam kurun waktu 4 jam, lalu install dan play the game.
Part 1 (Awal main)
Berperan sebagai seorang jurnalis yang cuma berbekal camcorder, dari awal sampe gerbang aja udah serem. Gimana enggak serem, gelap, sepi, dan bangunan Rumah Sakit Jiwanya dibentuk dramatis kayak istana berhantu.
Jelas jelas kalo liat dari video gameplaynya di bagian ini belom ada sama sekali yang ngejar. Tapi entah kenapa udah ngeri duluan. Dan yang jelas ngerinya sama kayak awal awal main Amnesia. Siaga dimana mana, liat kanan kiri belakang, pause kalo denger sesuatu yang aneh. Lol
Begitu masuk di bangunannya, mulai menelusuri ruangan demi ruangan pelan pelan, peek at every corner, don't make any stupid movement. Lol pertama kali main~
Begitu udah di bagian Security Room, dan dikejar sama Chris Walker, udah deh.. nyalinya ciut dan memutuskan untuk berhenti main. Lol
Besoknya~
Karena males main sendirian, esoknya gue bawa laptop ke kampus dan memang udah janjian buat main Outlast sama temen temen di kampus. Waktu itu yang main si Rizky, gue cuma liatin dan ketawa aja (bilang aja takut kalo main sendiri, makannya bawa laptop ke kampus). Dan yang nonton bukam cuma gue, beberapa temen juga ikut nonton waktu Rizky main game itu. Nah si raja gamer rese, alias Rian dateng dan lalu semangat neriakin Rizky main sampe akhirnya kendali permainan dipegang oleh Rian--Rian yang mainin gamenya. Lol
Dan.. bener aja, banyak Jump-scares yang terjadi oleh Rian, dan yang lain mau gak mau ikutan Jump-scares karena ulah teriakan Rian. Sampe yang lain ngomelin Rian karena suara teriakan dia yang super-loudly. Lol
Permainan selesai dalam waktu beberapa hari oleh Rian (ketika gue bawa laptop ke kampus). Begitu ending, kendali dipegang sama Isal. Dan dia main cuma sebentar. Haha
Kali ini jump-scare yang dibuat Isal hampir sama kayak Rian tapi lebih parah. Karena baru jalan di awal aja udah parnoan. Mau gak mau anak anak yang nonton ketawa terbahak bahak. Lol
Skip~
Part 2 (Me)
Karena berkali kali nonton video dari Pewds, kali ini gue memutuskan untuk mainin sendiri gamenya. Sendiri tanpa temen (kalo sama temen gue malah teriak kalo kaget). Waktu itu gue mulai main di bagian Sewer (kalo gak salah). Ada part yang selalu bikin gue seneng maininnya. Seneng + deg degan. Yaitu dibagian sampe keruangan yang harus di push keranjangnya. Begitu naik ke lubang ventilasi udara dan turun ke ruangan yang ada petugas terikat (maaf ya gak pake foto, lagi on via hp) kan musiknya mulai menggelegar karena ada 2 musuh yang ngejar (yang ngomong "I want meat!!") Dan kita harus lomba sama waktu dan sama 2 musuh itu, harus dorong keranjang untuk buka pintu, salah atau lambat dikittt aja.. kita bisa ketangkep sama 2 musuh itu.
Kejar kejaran.. lari larian.. nutup pintu, naik ke lubang ventilasi, loncat ke ruangan sebelah, naik lift barang sampe akhirnya.... Taraaaa bertemu dengan dokter gila.
Dokter gila ini yang kemudian motong jari kita. Nah, di part ini gue mesti berkali kali belajar ngenalin ruangan dan kemana si dokter muter muter. Ngitungin waktu kapan dia bakal balik ke posisi. Ngumpet di bawah kasur kalo dia udah deket sama kita. Berkali kali dibagian ini yang paling lama gue jalanin. Finally gue berhasil ke ruangan selanjutnya dan dapetin kunci elevatornya.
Part 3 (Chris Walker!!)
Gue gak ceritain semua partnya karena nanti kebanyakan. Hehe
bagian yang gue suka lainnya adalah kalo lagi berlomba lomba ngumpet dari si gendut, Chris Walker. Bagian ini tuh ketika di luar ruangan, di ruangan yang kebakaran, dan beberapa lain (lupa). Kalo menurut gue yang mukanya serem ya cuma dia. Gendut gitu tapi waktu ngejar Miles lumayan cepet juga. Susah banget nemuin tempat sembunyi kalo belom mempelajari ruangannya. Well, kadang serunya sih disitu, karena gak kenal ruangannya jadi waktu lari panik ya mau gak mau modal luck aja nemu ruangan yang enak buat hiding.
Beberapa kali panik sama si Walker adalah dibagian harus nyalain air pemadam api, karena Walker kan muter terus dan ada ruangan yang bener bener gelap di tengah antara ruangan terang, jadi agak susah ngedeteksi si Walker. Salah salah ajaa dia bisa di depan atau dibelakang kita. Kalo udah gitu, langkah yang paliiing gue suka adalah langkah seribu. Haha tempat paling aman adalah pergi ke arah lubang untuk squeeze dimana si Walker gak akan bisa. Mungkin karena kegendutan.
Part 4 (Twin Gay)
Kalo kata Rian ini adalah Twin Gay. Lol
Gue gak tau dimana seremnya mereka sampe di bagian ruangan dengan lantai bolong dan bioskop untuk dapet kunci lantai 3. Kita bakal dicariin sama twin gay ini, ada part dari dia yang bikin serem. Kalo gak salah waktu kita bakal jatoh dari loncat *lupa seriusan*. (Oh iya ada bagian serem juga waktu dapetin camcorder dan tau tau udah dikejar 3 musuh aja).
Back to the twin fucking gay~
Nah sewaktu kita mau nyebrang ke ruangan selanjutnya kan waktu buka ruangan ternyata ada twin gay di ruangan itu dan mereka liat Miles lalu kejar dia kan, ternyata mereka bisa buka pintu -______-
I knew it from the part where I closed the glass-door to see and laugh when they couldn't opened the door but knocked it down. Ternyata mereka dengan gampangnya buka pintu. Langkah seribuuuu diluncurkan. Lari ke arah kiri dan muterin ruangan sampe nemu lagi ruangan dimana mereka tadi patroli. Lol they were not too smart.
Kalo dibagian bioskop sih.. ternyata twin gaynya tidak ngejar kita kalo kitanya gak nyari masalah/petakilan di depannya persis. I was stupid hiding in the locker for so long just to wait them far away. Lol
Part 5 (Billy The Gost)
Dibagian ini, hmmm, yang gak gue suka adalah dia gak akan bodoh dengan gedor pintu pas pintu ditutup. Yaiyalaaah dia kan hantu. Jadi gue mesti ngumpet di toilet, aneh kan dia gak tau. Atau kalo males ngumpet ya tinggal lari sekencengnya dan lupa nutup pintu (saking panik dan takut salah nutup). Karena mau selesai, daripada capek capek hiding, lebih baik langkah seribu ke tempat dimana Billy akan di shut-down-kan. Tohh endingnya si Miles bakal mati :(
Selesai!! Oke gue berhasil main game ini sendirian.
Penilaian gue:
Positifnya :
1. Gelap bingit
2. Grafiknya.. o em ji
3. Suaranya... gak bisa bedain yang deg deg an kita atau Milesnya.
4. Jalan cerita dimana Miles bener bener cuma seorang jurnalis yang gak bisa ngapa ngapain kecuali lari dan ngumpet.
5. Para musuhnya yang serem mukanya. Biarpun kalo diliat tampangnya banyak yang mirip.
Negatifnya :
1. Agak monoton gak sih jalan ceritanya?
2. Sad ending. I kinda don't like the sad ending.
3. Selalu ada musuh yang ngintai kalo kita berhasil meraih sesuatu. Jadi kita bisa prediksikan kapan harus lari.
4. Apa lagi ya?
Terlepas dari semuanya, pointnya adalah game horror Outlast itu keren bingitt. Kalo boleh dikasih nilai 1-10 dari game ini, gue mau ngasih 8.5. Kenapa gak 10 aja?
Hmmm.. kenapa ya.. mungkin karena beberapa negatif dari Outlast menurut gue tadi. Oh iya yang gue suka juga dari Oulast itu adalah beberapa hal yang kita bisa lakuin, kayak jalan di pinggir dinding, ngumpet di kasur, jalan di lubang ventilasi, dan beberapa hal lain yang belom ada di game lain. Hampir mirip lah kayak kehidupan sehari hari, biarpun kalo kehidupan asli main di tempat itu mungkin bakal milih balik lagi pulang atau mungkin nyari piso atau kayu gede buat mukul musuh. Lol
Can't wait for the next Outlast Whisteblower.

Journey! I Dye My Hair II

Posted by Unknown at 14.43 2 comments
Update: Review cat rambut terbaru DISINI

Halooo
Karena enggak puas sama hasil yang kemaren, gue memutuskan untuk ngewarnain ulang rambut gue. Males buat nunggu 1 minggu sampe 1 bulan, 2 hari setelah warna pertama gue lanjutin lagi pake warna yang lebih terang.
Sehabis kongkow sore di Gintung, pulangnya gue lanjutin jalan sore + belanja buat balik ke kostan. Sesampainya di Supermarket, gue langsung menuju drugstore buat nyari cat rambut dan mata gue tertanam (?) pada cat rambut Loreal dan Wella. (Masa cat rambut Loreal cuma 52K, gataunya udah expired *jahat banget Carre***r). Gue hampir aja milih Wella karena ada warna Light Chopper Blonde (kalo gak salah). Tapi akhirnya mata gue tertuju pada Sasha lagi yang warna Golden Blonde (box kuning). Gue pikir karena ini mau coba liat hasil warna dan harusnya untuk cat ulang kan nunggu 1 mingguan atau bahkan 1 bulan, jadi milih yang murah aja sekalian mau liat hasilnya (padahal gak murah harganya, di tempat lain harganya 6K, disana 7K).
Skip~
Setelah sampe rumah, siap siap pake baju bekas dan ngewarnain sendiri malem malem. Tapi cuma bagian bawahnya aja, ya kalo jadi terang pun hasilnya kan bisa sekalian jadi Dip-dye, kalo gak keluar warnanya ya gak apa apaaaa.
(Pas lagi ngewarnain tuh tiba tiba nyokap naik keatas dan liat rambut gue yang lagi kinyis kinyis lembab gitu, takutttt)
Skip~
Paginya begitu liat kaca dan liat rambut bawah ternyata warnanya keluar! Tapi gue pikir kurang terang padahal udah 1jam gue diemin malemnya. Tapi ya sudahlah mungkin memang harus dibleaching dulu.
Sampai pada akhirnya..........
Jadi lagi jogging pagi di UI dan minta temen fotoin rambut gue (sebelumnya juga ada temen temen yang nanya rambut gue diwarnain apa kok bawahnya terang *yeay*), hasilnya tuh kalo kena matahari tuh gini :


Yeaaay! Ternyata Dip-dye nya berhasil dengam cukup memuaskan, walaupun masih kurang karena pengen ditambah semua aja biar jadinya cokelat semua. Padahal masih suka rambut Dip-dye.  Dan memang bener: kalo mau warna rambut cokelat itu cat yang harus dipake adalah yang terang, kayak Platinum Blonde, Light Brown, Golden Brown, dan sejenis Blonde lain.
Karena warna rambut udah terang (walau kurang terang buat ngewarnain rambut jadi Ash Brown) gue berencana nanti nanti mau warnain jadi Ash Brown, warna yang gue suka. Kalo sekarang jatohnya sih Golden Brown. Gak cocok aja kalo rambut gue Golden atau Red gitu (menurut gue).
Lanjut ngerjain tugas..

Jumat, 18 April 2014

Journey! I Dye My Hair

Posted by Unknown at 06.55

Update: Review cat rambut lagi disini


Dulu gue pikir kalo ngewarnain rambut itu agak "awkward" karena waktu itu gue masih muda (sekarang sih masih muda juga). Dan menjelang akhir kelas 3 di sekolah menengah atas, gue liat temen gue berani ngewarnain rambut yang agak mainstream (re: warnanya agak nyolok gitu). Tapi diliat sih warnanya emang bagus. Jadi pengen ikutan :(

Setelah tren pengen ikutan ngewarnain rambut selesai, masuk ke perguruan tinggi mulai banyak liat cewe yang rambutnya warna warni, ada yang merah ada yang pirang (blonde) ada juga yang ombre. Waktu itu gue liat tren ombre agak aneh sama orang indonesia, tapi kok makin lama makin kesini gue yang suka sama tren ombre -___-

Skip~
Akhirnya awal semester 2 gue mulai pengen ngewarnain rambut gue disupport sama temen gue yang pengen ngewarnain rambutnya. Waktu itu gue bingung mau beli cat rambut apa karena kan banyak banget ragam jenis dan merknya. Setelah liat temen ada yang make Miratone, dan dia ngerekomendasiin, akhirnya gue beli juga deh cat Miratone. Harganya sekitar 38K.
Sampe dirumah, berani gak berani akhirnya pagi pagi mulai ngewarnain sendiri rambut dengan pengalaman = 0. Oh iya gue beli Miratone yang Mahogany.
 
 Selesai 40 menit nunggu hasilnya... Ternyata warnanya gak begitu keliatan di gue :(
Tapi waktu matahari menyorot langsung ke rambut gue *halah* (When the sun straight to my hair), keliatan dikit warna cokelat kemerahan. I'm a bit happy though.
Dan gue berniat untuk ngewarnai lagi bulan depan (bulan ini berarti)

Setelah sebulan lebih gue selesai menunggu untuk ngewarnain rambut lagi, gue berniat untuk beli Revlon yang Medium Brown
 
Tapi terus gue liat temen gue iseng diwarnain rambutnya sama Sasha Chocolate Brown, dan hasilnya bagusssss cokelat kayak yang gue pengen. Walau gak pengen banget sih yang warnanya golden chocolate or whatever. Tapi gue pengen kayak gitu deh daripada gak keliatan kayak kemaren! Hiks

Dan setelah dibujuk temen dan setelah kepengen coba cat rambut lain, gue pikir apa salahnya coba pake Sasha, murah ini kan. Lalu besoknya gue beli 2 pack Sasha warna Chocolate Brown (kemasannya warna cokelat) biarpun sedikit hopeless akan hasilnya.

Ketika sudah dipake dan dilihat hasilnya..

Oke kali ini warnanya "sedikit" lebih keliatan mau malem atau siang, mau kena matahari atau matakaki (?),,,,, lampu. Hmmm sedikit lebih senang kali ini walau kalo di tempat yang sedikit remang masih tetep keliatan dark brown. Tapi seenggaknya dari balik cahaya keliatan sepintas ada garis garis cokelat. 
Sorry for blurry and messy hair
*hasil poto iseng temen*
Sedikit keliatan kan cokelatnya, tapi kalo bener bener kena matahari warnanya bisa lebih terang, bahkan cenderung red-ish (?).
And I don't like it :(
Kalo dipikir malah bagusan hasil temen daripada hasil gue, kalo gue keliatan cokelat mahony, dan hasil doi itu golden chocolate.
But I still happy with the result, better than nothing though. 


Waktu kena matahari





indoor, gak kena matahari, terang.



















Mau tau gak warna rambut yang gue mau tuh gimana?

..
..
..
..
..
Taraaaaaaaa

Gohalainn.blogspot.com

Warna cokelat yang cenderung abu abu/debu apa itu (Ash). Ash brown, or Ash Berry would be great! But I can't get that color if I don't take a step to bleach my hair first.  

Mungkin efek dari hasil Sasha adalah karena awalnya warna rambut gue dari hasil Miratone adalah Mahogany, (di rambut hasilnya Dark Mahogany), jadi ketika ditimpa warna baru, jatohnya malah bikin warna Dark Mahogany nya ikut keluar bersamaan dengan Chocolate Brown-nya Sasha (apasih -___-)
Karena belom berani untuk ngebleach rambut (rambut dari awal memang teksturenya kering) takut makin kering, jadi mau bereksperimen sama warna yang lebih terang. Sempet udah berniat untuk beli Revlon yang Light Brown (kalo ada) atau Medium Brown atau juga Schwarzkopf Passion Blond/Apricot nya.
Tapi kayaknya karena pada akhirnya warna rambut gue udah Dark Chocolate Mahogany, kalo mau ditimpa lagi sama warna Blonde, hasilnya bakal sedikit kemerahan lagi. Jadi kalo bisa gue mau nyari warna Ash Blonde, walaupun di Indonesia gak ada :((((

Okelah... tunggu bulan depan.
Let's Dye!!!

Kamis, 10 April 2014

Doa Mama

Posted by Unknown at 22.22
Hai...
Hari ini gue memutuskan untuk pulang ke rumah karena males di kostan dan lagi pengen koneksi internet yang cepet :(
(FYI, Koneksi inet yang cepet di Kelapa Dua kesonoan lagi, kalo di dalem rumah yang bisa dijangkau dengan baik hanya 1 operator. Yang lainnya kosong melompong). Huft seandainya gak ada problem dengan internet, mungkin gue bakal balik pulang 2-3 minggu sekali. Haha

Lanjut~
Jadi tadi abis anter mama ke minimarket, terus kita ngobrol di kamar mama, mama cerita dan nanya gimana di kostan, dan aktifitas apa aja yang terjadi di rumah ketika gue gak di rumah *asik*
Pokoknya ngobrol dari sekitar jam 8 malem sampe jam 10 malem (lama juga ya), buanyakkkk banget, tapi paling banyak sih intinya tentang ngedoain gue. Hihi

Nah tadi, tiba tiba mama bilang gini ke gue,
"Kamu kalo kerja nanti di luar negeri aja, Ren. Gajinya kan gede. Kalo bisa nanti sekalian nikah ada sama orang luar, biar enak." *Enak apanya dulu.....? WKWK*
Walah, seketika langsung seneng dengernya kayak gitu. Gue langsung bilang ke mama supaya ngedoain gue terus biar nikah sama bule. HAHA (kan doa seorang ibu itu pasti dijabah -amin).

Oh iya, dulu sebenernya gue kan gak boleh ngekost sama orang tua dan sama kaka, alesannya sih karena gak mau nanti gue jadi cewe yang gak bener (ya kalo pergaulannya gak bener). Tapi setelah semester dua dan buanyak banget jam kuliah sampe sampe berangkat pagi pulang malem, jadi mau gak mau diijinkan lahgue ngekost. Tadi si mama banyak nanya gue ngapain aja di kosta, kemana aja, makan apa aja (udah kayak diinterogasi aja ya). Terus si mama juga pesen sama gue untuk jangan ninggalin sholatnya kalo disana, banyakin sholat tahajud sama hajatnya. *Hiks*

Daritadi sekitar 2 jam itu banyak banget doa dari mama buat gue, kalo dipikir pikir kasian juga si mama udah tua tapi banyak banget beban. Kalo dipikir juga kayaknya buanyak banget beban yang berasal dari gue. Dulu gue sempet nethink buat lanjut kuliah karena kasian banget liat ortu banting tulang hanya supaya gue bisa lanjut pendidikan yang lebih tinggi. Tapi kata temen gue dulu, namanya orang tua pastilah bakal ngeusahain kemauan anaknya untuk belajar sampe tingkat tinggi, gak mungkin enggak. *hiks*

Tapi.... Dari semua yang sudah dibicarakan dengan si mama, ada 1 point penting banget yang bikin seneng..
Yaitu : "Nikah aja sama orang luar, kalo tinggal disana juga gak apa apa yang penting hidupnya terjamin. Orang tua juga seneng".
HAHA. Pokoknya positif doa ibu itu dijabah sama Allah. Karena restu seorang ibu adalah restu Allah. Amin
Gue udah minta tiap kali doain gue harus nikah sama bule. Wkwk maksa banget ya gue.

Udah ah, cukup sudah kerandoman malam ini. Ayooo kita tidur!

Selasa, 08 April 2014

Broken Vow

Posted by Unknown at 00.43
I don't know what kind of reason why I am here writing this lyric.. All I know is I love this lyric.

Tell me her name
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end

Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
When I'm here all alone
Remembering when I was your own

[Chorus:]
I'll let you go
I'll let you fly
Why do I keep asking why
I'll let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow


Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

[Chorus]

I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to life than only bitterness and lies
I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end
 

[Chorus]

 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review