Kamis, 28 November 2013

Kebudayaan Yang Sulit dan Mudah Diterima Di Indonesia

Posted by Unknown at 22.50
1. Kebudayaan Yang Mudah Diterima Di Indonesia

Kalau membahas mengenai kebudayaan luar yang dapat diterima ataupun sulit (Pro dan Kontra) sepertinya banyak. Terutama jika kita melihat dari sisi modern seperti jaman sekarang. Justru hal (Budaya) yang mudah diterima adalah budaya-budaya yang dahulunya adalah hal yang tidak dibenarkan oleh "orang tua" pada jaman dahulu. Kebalik ya dunia sekarang? 


Oke, kita bahas budaya yang mudah dan sulit dari pandangan dunia "modern" ya..

Kalau berbicara Budaya mana yang mudah dan tidak mudah diterima di Indonesia, lebih banyak budaya yang lebih ke arah budaya asing atau luar sana, karena di pergaulan jaman sekarang kebanyakan anak muda itu lebih cenderung mengikut-ikut pergaulan budaya luar yang selalu tampil lebih terbuka dan lebih bergaya ke borju-borjuan (kemewah-mewahan).

Skip~
 
Teknologi yang diperkenalkan dari luar, memiliki keuntungan tersendiri bagi Indinosia. Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain. Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif. Contoh saja berdasarkan sistem sosial, yaitu meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Contohnya adalah kita sudah tidak memakai cara "kuno" untuk bersilaturahmi dengan kerabat bahkan keluarga kita sendiri, pada jaman modern ini, kita sudah memakai yang namanya situs jejaring sosial untuk menghubungi kerabat kita yang jauhnya ribuan kilometer dari tempat kita dengan mudah (Kebayang kan kalo kita mau ngobrol sama temen yang tinggal di Papua misalnya, terus kita harus capek-capek kesana naik pesawat-mahal). Situs jejaring sosial ini gak jauh kan asalnya ya dari budaya luar (Contoh lah Facebook dan Twitter), asal muasalnya kan juga dari luar negeri. 
Pro dan Kontra? tentu ada. 
Pro :
1. Lebih mudah bersilaturahmi dengan kerabat yang jauh, hemat waktu, dan efisien.
2. Tidak ketinggalan jaman (hehe)

Kontra :
1. Orang-orang terkadang menggunakan facebook sudah tidak pada "aturannya", dalam artian, facebook sekarang bisa jadi baik, bisa jadi buruk. Kejahatan di dunia maya sekarang bisa dan lebih sering terjadi lewat facebook. Entah karena penjahatnya yang pinter, atau korbannya yang terlalu bodoh.
2. Budaya silaturahmi (door to door, halah) sudah makin jarang mungkin. Bisa jadi karena termanjakan melakukan sesuatu secara mobile, menjadikan masyarakat jadi males. Ngapain susah-susah nyamperin dan ngobrol, kalo lewat facebook/twitter aja bisa?. Kira-kira seperti itu.
3. Jadi alay. 


Teknologi berdasarkan kegiatan ekonomi, Sekarang di jaman modern ini, masyarakat Indonesia sudah tidak perlu lagi yang namanya susah susah memasarkan produk secara manual (saja). Karena kemajuan dunia teknologi dan berdasarkan kebudayaan luar yang masuk di Indonesia, masyarakat tinggal menggunakan internet (seperti situs-situs khusus jual beli) yang pada mulanya diciptakan oleh bangsa luar, lalu diadopsi oleh orang Indonesia (baca : bikin situs jual beli sendiri)
. Gak usah capek-capek keringetan, bayar sewa toko, bayar karyawan. Tinggal sekali klik, dagangan mereka udah ada di Internet dan ribuan orang dari belahan dunia mana aja bisa liat.
Kalo dipikir-pikir ini semakin enak hidup manusia dengan teknologi, kok semakin males ya? Bisa-bisa gak usah keluar kamar, semua diatur secara mobilisasi (apatuh?). Tinggal sekali klik, semua bisa terjangkau. Haha

Kalau Budaya yang tidak mudah diterima itu di jaman sekarang seperti Budaya yang sudah ada dari jaman dahulu, mungkin di anggap telah ketinggalan jaman (jadul) atau juga anak muda jaman sekarang sudah bosan menjalani budaya yang banyak larangan dan aturan-aturannya seakan-akan kalau kita tidak mengikuti gaya kebarat-baratan atau pun budaya dari luar sudah sangat ketinggalan jama, padahal dengan kita menjalani budaya yang sudah ada dari sejak dahulu kala / budaya yang kita sendiri yang berpaku pada agama masing-masing setiap orang, kita juga bisa bergaul seperti orang-orang biasanya.

Semua itu gak lepas dari pengaruh budaya luar, dan kita bahkan (Indonesia) kerjanya hanya mengcopy (Ya gak semua juga sih, tapi kan rata-rata) dan menjadi ketergantungan akan semua yang orang luar beri dan perbuat kepada kita. Yah ya bener saja, kalo dari jaman dulu sampe sekarang kita gak akan pernah yang namanya bebas, sekarang orang luar menjajah dengan cara yang lebih halus namun lebih nusuk. Tinggal nunggu kapan tumbang aja sih ini. Naujubillahi minzalik.


2. Kebudayaan Yang Sulit Diterima Di Indonesia

Nah, kalo ini sepertinya kita udah tau. Karena kalau dilihat dari mata modern (halah), justru kebudayaan yang sulit diterima di Indonesia adalah kebudayaan yang dahulunya kental di Indonesia.
Tapi, sebenernya saya gak tau sih, seperti apa detail kebudayaan yang sulit diterima di Indonesia. Justru terkadang hal yang sulit diterima adalah sesuatu yang menjadi "TREN" tersendiri untuk beberapa kalangan.
Kalau dilihat dari sisi moral, kebudayaan yang sulit dan memang GAK BANGET itu adalah Seks Diluar Nikah. Iya kan?
Itu sudah sangat jelas adalah kebudayaan luar yang sangat sangat tidak patut kita contoh. Dari sisi moral, agama, dan logis juga itu adalah sesuatu yang gak pantas. Secara moral adalah, bayangin aja, apalagi wanita, setelah mereka melakukan hal seperti itu, mereka juga yang akhirnya akan rugi. Baca sekali lagi ya, RUGI. Kalau bahasa kasarnya itu, "Abis dipake terus dibuang, terus dipake lagi, dibuang lagi". Kalian mau seperti itu? Amit-amit saya enggak. :)
Dalam sisi agama, jelas jelas hal seperti itu adalah HARAM dan DOSA hukumnya. Hukumnya adalah mutlak. Saya gak mau repot-repot cari hadis tentang itu (karena males ngebrowsing) tapi udah keliatan banget kan kalo hal seperti itu adalah dosa. Enggak sholat aja hukumnya udah dosa, apalagi ngelakuin hal yang sangat dilarang oleh Allah. Naujibillahi minzalik. Kalian mau nih kalo besok kalian belum bertaubat dan Allah manggil kalian? Lantas kalian disiksa di alam kubur? Astaghfirullahalazim, saya gak mau.
Nah dalam sisi logisnya juga ada, apalagi kalau kalian ngelakuinnya dengan beberapa orang (dan sering). Duh dalam waktu yang akan datang, "selamat datang" kepada penyakit-penyakit ya. HIV dan sebagainya.
Dan itu kebudayaan luar yang gak boleh tapi "dibenarkan" di jaman sekarang oleh orang Indonesia. Gak hanya para anak muda, bahkan terkadang orang tua yang bangkotan juga kayak gitu. Kok gak mau yah?
Lebih parah lagi yang saya sayangkan adalah anak SMP apatuh di Jakarta yang divideoin. Mana ada anak cewe jilbaban duduk disamping si yang pacaran pake ikut-ikutan liat kayak gak punya dosa dan malu aja. Kalo saya disana, udah saya tampar kali itu cewe. (Halah lebay).

Kalo menurut saya, kebudayaan luar seperti itu (baca : Seks bebas) itu sangat amat "harusnya" sulit diterima di Indonesia. Tapi karena moral anak bangsa jaman sekarang yang udah makin "tergerus", hal seperti itu udah bukan sulit lagi. Makin dilarang, makin berani.

Kebudayaan asing lain yang sulit diterima ,
a. Unsur-unsur kebudayaan yang menyangkut system kepercayaan
Contohnya : agama
b. Yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
Contohnya : makanan pokok, sebagai orang Indonesia kita pertama dikenalkan makanan pokok adalah nasi sehingga bila belum makan nasi, perut rasanya belum pas

Jika kita melihat dari unsur individu yang menerima kebudayaan :

Individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur yang baru yaitu generasi muda dianggap sebagai individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi.
Sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tsb. Sebaliknya belum menetapnya unsure-unsur / norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda , menyebabkan mereka lebih mudah menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.

Selasa, 26 November 2013

Sinopsis Novel Angkatan 66, The Catcher In The Rye

Posted by Unknown at 22.35

The Catcher In The Rye

Karya : J.D. Salinger




Judul Novel         : The Catcher In The Rye
Pengarang           : J.D. Salinger
Penerbit               : Banana Publisher
Halaman              : 300 hlm
Panjang Buku      : 19 cm
Sinopsis               :
               Menceritakan tentang perjalanan singkat(baca: 3 hari) hidup seorang remaja 16 tahun, Holden Caulfield, yang baru saja dikeluarkan (lagi) dari sekolahnya. Karena dia bodoh? Anehnya tidak. Dia dikeluarkan karena terlalu sibuk dengan pemikirannya yang idealis. Dia telah dikeluarkan 3 kali dari sekolah. Dan yang terakhir ini dari sekolah Pencey Prep di Agerstoon, salah satu sekolah top di Pennsylvania, dan dia berusaha menutupi hal ini dari keluarganya.
             
Holden bukanlah seorang remaja yang suka bergaul semasa sekolahnya, ia bercerita bahwa hidupnya sudah penuh dengan keburukan. Holden berpikir teman saat seasrama dahulu yang menurutnya adalah orang paling aneh dengan giginya yang hampir seperti lumutan, dan wajahnya yang bertaburan jerawat. Tak ada yang menarik baginya. Kawan-kawan Holden seperti Stradlater dan Ackley di Pencey, dan Luce dari Whooton School, hadir dalam cerita untuk mewakili anak-anak muda dari kalangan orang-orang kaya Amerika, yang kelak akan mewarisi Amerika dari generasi orang tua mereka. Namun bagi Holden mereka adalah orang-orang yang tak terpelajar sama sekali.

Ada saja hal yang membuatnya muak di sekolahnya. Nilai mata pelajaran, sampai teman-teman asramanya. Holden secara sengit mengomentari teman-temannya yang bejat dan perilaku “lancung” mereka. Holden tidak bisa menyampaikan ketersisihan yang ia rasakan kepada guru-guru dan biasanya ia membelokkan percakapan dengan mereka dengan menyampaikan kebohongan, terutama yang ia tahu sangat ingin didengar oleh mereka. Begitulah Holden.
 
Dari situlah (baca : sejak ia dikeluarkan dari sekolah sekitar menjelang natal) dia mulai berpetualang ke penjuru kota, dimana sosok Holden Caulfield adalah pemuda yang berusia dibawah 16 tahun yang masih labil jiwanya. Holden melihat kehidupan dari kacamata seorang pemberontak yang menganggap dunia orang dewasa adalah dunia yang penuh dengan kemunafikan.
Ia menumpang kereta pulang ke New York dan berdusta lagi kepada orang-orang dewasa untuk menutupi alasannya keluar dari Pencey.
Di New York, di mana orang tuanya tidak menghendaki kedatangannya, ia menyewa kamar hotel dan petualangannya dimulai. Ia masuk dan berkenalan dengan wanita-wanita paruh baya di bar, mengundang pelacur ke kamar, membuat kencan dengan teman lamanya, Sally Hayes, dan pertemuan itu berakhir dengan pertengkaran ketika ia meminta Sally lari bersamanya di belantara Vermont, dan sebagainya. Setelah mengantar Sally pulang, Holden pergi ke gedung bioskop, dan kemudian singgah sejenak untuk minum di sebuah hotel dengan teman lamanya yang memperlakukannya dengan buruk karena ia dianggap tidak dewasa secara sosial dan seksual. Dalam sebuah dorongan yang mendadak, Holden menemui guru kesayangannya Mr Antolini. Di sinilah Holden mendapatkan pengalaman yang ia tafsirkan sebagai tanda-tanda homoseksualitas.
Petualangannya di penjuru kota dengan berbagai pemandangan baginya dunia orang dewasa adalah dunia yang busuk, palsu, dan munafik semakin tak dapat menyembuhkan kesedihan Holden akan segala macam, bahkan Holden berniat untuk bunuh diri  hal itupun mengingatkannya pada adiknya, Allie (Sudah meninggal) dan Phoebe, yang ia pikir mereka adalah manusia paling manis dan normal sepanjang hidup Holden mengenal tiap manusia di dunia. Holden tak bisa dipungkiri adalah remaja dengan pemikiran yang idealis yang merindukan kehidupan masa kecil yang murni dan tulus (contoh Phoebe) tanpa konflik seperti kebanyakan orang dewasa.
Holden akhirnya mengendap-endap ke apartemen orang tuanya dan membangunkan adiknya Phoebe. Percakapan panjangnya dengan Phoebe ini memberikan kita informasi tentang sebagian motif Holden untuk menarik diri, juga mengungkap banyak tentang kepribadiannya, terutama kecintaannya pada kepolosan anak-anak dan hasratnya untuk menyelamatkan mereka dan penderitaan dan kebejatan pergaulan sosial orang dewasa.

Kutipan-Kutipan Penting Dari Sosok Holden
Kejujuran yang sangat kentara dalam pemikiran seorang remaja,

“ …aku langsung membayangkan diriku menangkap basah orang itu, dan bagaimana aku membenturkan kepalanya ke tangga batu sampai dia tahu rasa dan mati berkubang darah tapi aku tahu aku pasti tak punya nyali untuk melakukan itu. Aku tahu itu. Itu yang membuat aku semakin putus asa. Jujur”

Pemikiran idealis untuk seusia Holden,
 
“ . .kalau kita bersama orang yang agak kampungan juga, kita pun terpaksa ikut-ikutan berlagak kampungan

“. .Bro, ketika kamu meninggal, mereka benar-benar menghiasmu dengan berbagai macam. Aku sungguh berharap ketika aku meninggal suatu saat nanti orang-orang akan cukup membuang abu ku di sungai atau apalah. Apapun kecuali menahanku di kuburan sialan itu. Orang-orang datang silih berganti dan menaruh seikat bunga di perutmu di hari minggu, dan semua omong kosong itu. Siapa yang ingin bunga ketika sudah meninggal? Tidak ada

Inilah masalahnya. Kau tidak akan pernah bisa menemukan suatu tempat yang indah dan tenang, karena memang tidak ada. Kau mungkin berpikir itu ada, tapi ketika kau ada disana, ketika kau tidak melihat, seseorang akan diam-diam menulis "Bajingan lo" tepat dibawah hidungmu. Cobalah sesekali. Aku pikir, bahkan, ketika aku meninggal, dan mereka akan menguburku, dan aku akan memiliki nisan dan apalah itu, akan tertulis "Holden Caulfield" disitu, dan ada tanngal kapan aku lahir dan kapan aku meninggal, dan dibawahnya akan tepat tertuliskan "Bajingan lo". Aku yakin, memang seperti itu kenyatannya.

Sabtu, 09 November 2013

Hmm, Kalazion.

Posted by Unknown at 12.46
Haiiii...
Kangen sama gue gak? Kangen dong yah pasti :3

Beberapa minggu lalu setelah nangis yang bener-bener nangis, begitu bangun tidur bagian kelopak mata kiri gue sakit. Gue kira karena posisi tidur gue miring dan mata gue neken pinggiran laptop (Re: Waktu itu gue naroh laptop di kasur dan di samping kiri gue). Begitu bangun itu mata sakit dan bengkak dan ada sedikit merah gitu, yah gue pikir kalo itu karena keteken laptop.
Selang beberapa hari kemudian sakitnya ilang dan mata gue gak bengkak lagi. Awalnya agak takut juga, jangan jangan tumor atau terburuknya adalah kanker. Duh pikiran gue suka ngada gitu ya..

Karena udah ilang, gue mulai gak panik lagi. Yaudah lupa deh pernah sakit.

Nah kejadiannya ada lagi sekitar minggu ini, hari selasa. Jadi senin malem gue nangis (Galau gitu ceritanya, seperti yang udah gue posting di blog sebelumnnya). Nah selasanya kan libur, mata gue yang tafdinya bengep semakin siang udah mulai kempes. Terus pas lagi di Margo sama Hani, gue sempet nanya, "Mata gue yang ini masih bengep ya?", Hani, "Iyaaa. Eny kenapa?". 
Dan lalu aktifitas dilanjutkan seperti biasa. Pas malem setelah selesai main sama temen, pulang, dan gue ngerasa kok ini kelopak mata gue yang kiri sakit lagi. "Ohhhh mulai lagi deh ini kenapa". Sempet panik lagi kok ini mata gini lagi, padahal gak kepentok apa apa. Tapi tetep positif aja.

Sampe rumah, mandi, makan, tidur. Ehhhhh, pagi paginya begitu ngaca, JRENGGG JRENNGG! Mata gue kembali bengep dan sakit. Duh gue udah panik banget ini kenapa. Pikiran gue udah kemana-mana. Takut banget kalo itu kanker. Sedangkan gue belum bener ibadahnya. Masih kebanyakan dosa. Belum taubat, belum sukses, belum nikah (Eh) wkwkw. Udah niat banget mau checkup, tapi akhirnya mencoba untuk googling aja.
Kejadiannya sekitar hari rabu sampe kamis, tapi gue baru mencoba untuk googling hari jumat malem. Gue udah agak parno takutnya itu gejala penyakit serius atau apalah. Begitu gue coba ketik gejalanya....
Munculah kata "KALAZION".

Yang belum tau apa itu Kalazion, google aja yah sendiri. Haha

Gue akuin emang salah gue sih, akhirnya jadi begini. Selalu ada sebab dan akibat. Gue suka makeup dan pasti mata jadi salah satu yang harus dimakeup-in. Dan kadang ya mungkin gue bersihinnya gak tuntas, alias mungkin ada cairannya yang masuk atau serbuknya atau apalah itu. Dan baru bener-bener bersihin ketika mandi (yaiyalah). Mungkin dari situ mulai deh ini si Kalazion nyerang. Bego banget gue.
Yah walaupun ini bukan penyakit yang gimana-gimana, tapi tetep aja setelah ini gue gak boleh lagi terlalu stress dan aneh-aneh sama mata gue (NAH! Stress!!). Bisa bisa kambuh lagi.
Kalian mau tau gak poositif dari kejadian ini apa? Secara fisik adalah gue harus jaga kebersihan luar mata ataupun dalam. Secara emosionalnya adalah gue harus bisa kontrol lagi apapun masalahnnya biar gue gak stress dan bahkan sampe nangis yang terlalu kayak kemaren-kemaren lagi.
Ya, emang bener sih, Allah itu ngasih sesuatu pasti selalu ada hikmah dan hal positifnya, walaupun gue nyesel kenapa makeupan, tapi bersyukur kalo dari penyakit unik ini gue bisa jaga diri dan emosi kedepannya. Aciaaaciaa~ lebay ya?

Nice weekend and without any activities outside. What a lovely weekend as a college student, ever!
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review