Rabu, 27 Maret 2013

Nusantara

Posted by Unknown at 20.02
Tadi sore dapet sms dari Bu Betty, isinya kira-kira begini,
"Heni, udah di foto copy belom buku itu buat ibu? oya ibu mau tanya, besok TO mulai jam 7.30 ya?"
Entah kenapa pas baca itu sms langsung mikir Bu Betty itu tipe orang tua yang perhatian (Yaiyalah gak usah liat sms juga udah tau kalo dia guru paling perhatian...). Hehe That's why Imma big fan of her.
Well, karena nunggu jam 7 selesai sholat maghrib, mau foto copy-in spm akuntansi, jadi sekitar 20 menit ini daripada enggak ngelakuin apapun (Selain browsing dan ngaskus -IGO nih ane) jadi ya manfaatin waktu buat ngeblog aja.

Ass you seen on the tittle of this blog, "Nusantara", udah ketebak kan gue mau cerita apa (Tunggu, tunggu, Nusantara ini bukan Nusantara Indonesia, loh.. Ini nama sekolah gue yang tercinta).
Tinggal 20 hari lagi gue akan bener-bener stop untuk belajar dan berpusing-pusing sama akuntasi. Tinggal 20 hari ini menjelang UN dan gue baru ngerti matematika 30% :( (wkwk boong deng)
Tinggal 20 hari lagi... gue dapet uang jajan :( (loh)
Stop stop..

Oke gini, yang mau gue tulis sekarang adalah semua guru yang gue sayang (jujur), iya se-kadang-sebelnya sama sekolah ini, tapi gue juga pasti sayang lah sama orang-orang di dalamnya ciaciaa, bagaimanapun yang namanya 3 tahun itu berarti banget. Walaupun ini sekolah kalo ada orang luar yang ngomong, "Ihh Nusantara kan bagus banget sekolahnya", dan orang dalem yang sekolah disini akan jawab, "Belom tau dia...."----tapi tetep kok gue sayaaaaaang banget sama semuanya.
Oke, daripada kalian akan pusing sama tulisan gue yang semakin ngawur, mending langsung to the point aja ya.. :)

Bu Betty : Of course, she's the one I love the most. Ini mungkin guru paliiiing sabar dan alus ngomongnya (emang guru lain enggak halus ya, Hen?). Tapi sekalinya marah... Wuiih... Dulu pernah dimarahin karena ngobrol, tapi cuma sekali doang abis itu baik lagi. Kalo kata temen gue, gue yang deket sama bu Betty Ciaciaaa. Kasian kalo dia ngurusin kelas 12.4 sampe darah tinggi :'(
Well, I always proud of you, ma'am. You are the best teacher I've ever met. And yes, I will show you someday when I'm succeed. You'll proud. Much love xoxo
Bu Dessy : Seribu cara buat bilang bu Dessy bisa dibilang baik bisa dibilang jutek :( (Kata anak-anak kebanyakan bu Dessy itu jutek, Iyasih hehe) tapi sama gue enggak, ah! Anak-anak bisa mati kaget tiap denger salah satu guru favorit gue adalah bu Dessy. Abis gimana ya.. dia cantik, trus suaranya imut :3, trus cantik lagi, trus pinter (yang namanya guru emang ada yang gak pinter ya, Hen?).
Dia guru yang gak keliatan kalo udah tua (?) (Eh parah -__- orang umurnya baru 25-26an kok). Maksudnya gak keliatan kalo dia udah nikah dan punya anak.. Kalo dia masih single, dan masih kuliah, pasti jadi rebutan.. Pernah waktu itu, gue kesel sama beberapa anak kelas gue karena bu Dessy jadi "Ter-jutek" ih kan dia tercantik :( yang paling gue inget tiap kali pas-pasan sama dia diluar jam pelajaran dia pasti ngomong, "Heny telat mulu..." "Kamu males nih jarang masuk ke lab" (padahal gue alfa 2 doang! yang lain ada 3-4 -__-) "Kamu belajar lagi makannya, Hen". Iyaa ibu guru xoxo
Alm. Pak Sofwan : He will be the best until whenever. I know, sir. Ini baru pengabdian tinggi sama pendidikan. Suka sedih kalo inget alm. Terakhir ketemu sama dia, lagi di lantai 4, dan lagi di kelas anak kelas 10. Dan dia yg belain gue pas si guru matematika aneh ngomongnya sengaja banget kenceng-kenceng. Dia ngomong, "Is everything undercontrol?" dengan senyuman khasnya. Tiap ketemu dan salim pasti dia ngedoain yang baik-baik. Sedih aja inget dia terakhir lagi dimandiin. Yang tenang ya, pak disana. I love you until whenever.
Miss Rini : Angin kehidupan sama pelajran Bahasa Inggris. Kalo kata anak-anak Miss Rini kayak Bule, abis idungnga panjang banget terus putih. Wkwk dia cantik, tapi gak jutek kayak Bu dessy (Katanya....)
Bu Diana : Ini Kajur Akuntansi, sebenernya dia baik banget dan seru (kalo di luar jam pelajaran) tapi kalo lagi jam pelajaran, wuihh "marah-marah teruzz" ahaha. Tapi ini jadi motivasi gue ntar, kalo suatu saat gue jadi guru nih, gue pengen kayak dia ah. Itung-itung balas dendam dan gue akan bilang ke anak murid gue ntar, "Rasakan kau nak.. terima penderitaanku. Ha ha ha" (Ih apasih, Hen jadi gak jelas -___-)
Abi : Ini guru kelas 10 dan guru lab, yah dia guru yang paling gue sukain kalo dalam hal wawasan. Dia luas banget... Iyalah, dia bisa bicara 5 bahasa berbeda atau lebih gitu, terus udah jiwa internasional banget. Dan seru aja kalo belajar sama Abi. Yah coba semua guru, bahkan guru matematika dia yang ngajar. Mungkin anak-anak angkatan 2013 pinter semua. Sebenernya mugkin ini kesalahan guru-guru, ada yang ngedidik keras tapi gak dapet pointnya, ada yang ngedidik dengan sentuhan "entertain" dan berhasil 96%. Dan buat yang ini, Abi dan Miss Rini berhasil. Tapi kalo jujur, Abi lebih berhasil. Thanks, Abi. We love ya xoxo
Ibu Ima : Ibu guru yang half-blood arabian ini, pinter banget -__- kayaknya dia tiap belajar langsung satu buku deh. Apa buku dia telen. Abis kalo nerangin sesuatu gak pake "babibu". Langsung to the point gak ada cerita-cerita (yang ada cerita yang berhubungan sama materi pelajaran) jadi kan anak-anak ngedengerinnya juga seneng (atau gue aja yang seneng?).
Pak Khaidar : Asdfghjkl... zzzzzzz... wssszzzz... Oke, stop kegilaan ini. Dia guru yang menjabat matematika dan ipa dan gatau apa lagi (?). Dia mungkin Ibu Ima 2. Tapi dia nakutin, tapi kadang lucu. Kayaknya dia punya jadwal, "Kapan baik" "Kapan galak" "Kapan labil". Hmmm tapi dia pinter -___- (terus kenapa sih?). Ah pokoknya kalo dia udah menampakkan batang hidungnya di Nusantara, pasti anak-anak udah rada-rada. Moodnya berubah jadi tegang, takut, males, dan semacamnya. Dia gak nakutin sih, dia lucu, tapi galak -____- kalo udah hukum orang, wuih wuih...


Oke, mungkin segitu aja. Sebenernya banyak yang mau gue ceritain. Tapi gue gak begitu inget giliran gue tulis. Optimis banget harus lulus (amin)
Semoga 10 tahun mendatang pas gue baca lagi ini tulisan, gue akan ngakak. Wuiwui..
Amin ya Allah.

xoxo

Minggu, 10 Maret 2013

Menara

Posted by Unknown at 21.14
John McNeil yang berusia 10 tahun lari bertelanjang kaki ke luar rumah, pada hari yang dingin dan berangin di bulan Februari itu, menuju menara listrik setinggu kira-kira  37,5 meter di belakang rumah. John tidak menyadari bahayanya menara itu, yang membawa tenaga listrik dari Hoover Dam ke komunitas di Arizona Selatan. Ia tidak tau bahwa di kawat peraknya, menara itu mempunyai tegangan listrik mematikan sebesar 230.000 Volt. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ia lupa memakai sepatu. John adalah pengidap autisme. Ia tidak menyadari kenyataan, dan hidup dalam pikirannya sendiri. Hari itu ia bertekad memanjat ke puncak menara tersebut, untuk menyentuh langit dan merasakan seperti apa rasanya terbang.

Ia pernah mencoba memanjat jungle gym raksasa, tapi tak pernah berhasil melewati ketinggian 6 meter. Kakaknya, James, yang berusia 17 tahun, selalu mengawasinya dari jarak dekat. James selalu memastikan bahwa adiknya tidak akan celaka. Tapi hari ini berbeda, John lari ke luar rumah tanpa ada yang tau, sebelum James menyadari kepergiannya. James baru mengetahuinya ketika John sudah memanjat menara dan terus naik untuk mencapai langit. Seperti kebanyakan penderita autistik, John sama sekali tidak mempunyai rasa takut dan tidak mengerti akan rasa bahaya. Sebaliknya, James harus menghadapi hal yang paling ditakutinya---ketinggian.

James mengerti bahayanya menara listrik itu, tapi ia memilih untuk ikut memanjat menyusul adiknya. Dicobanya untuk tidak melihat ke bawah saat memanjat. Akhirnya James berhasil menyusul John. Dipegangnya erat-erat dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya mencengkeram besi logam untuk membantu menstabilkan mereka berdua.
James gemetar hebat, kedinginan dan ketakutan, tapi ia tidak melepaskan pegangannya pada John. John meronta ingin terbang, tapi James memeganginya erat-erat. Tangan James sudah begitu beku dan ia takut kalau ia lepaskan pegangan, mereka akan jatuh dan mati bersama.

Menit berlalu menjadi jam, sementara mereka berpegangan pada batangan setebal 3 inci itu. James menyanyikan lagu untuk menenangkan debar jantungnya dan untuk mengalihkan perhatian adiknya dari tindakan penyelamatan yang sedang berlangsung di bawah sana.
Ratusan orang berkumpul di bawah menara tersebut. Mereka tampak seperti semut bagi James, yang sedang memandang dari tempatnya yang tinggi di atas. Helikopter mesia massa yang berisik mulai berputar-putar, mengirimkan gambar kedua anak yang berada di menara itu, berlatar belakang langit biru yang cerah, pada jutaan pemirsa televisi di seluruh negeri. Mobil pemadam kebakaran dan kendaraan pertolongan bergegas datang ke tempat tersebut. Seorang petugas pemadam kebakaran yang berani dan regu penyelamat teknis memanjat menara itu, ke tempat kedua kakak-adik tersebut berada. Dengan cepat ia mengikat mereka ke sebuah batangan logam.
Sebagian peralatan yang diperlukan untuk menyelamatkan James dan John adalah sebuah truk khusus yang disebut Condor. Untunglah ada satu Condor di sebuah lokasi pembangunan dekat situ. Para penyelamat dengan sabar menunggu kedatangannya, dan akhirnya truk itu tampak melaju menuju menuju menara tersebut. Setelah truk itu berhenti, dipasang sebuah platform ke tempat anak-anak duduk di batangan puncaj menara. Setelah dipasangi tali pengaman, kedua kakak-adik dan para penyelamat mereka, dengan hati-hati diturunkan ke tanah. Orang -orang di bawah bersorak-sorak dan bertepuk tangan.

James dianggap pahlawan oleh orang-orang, tapi ia tidak punya waktu untuk mendengarkan pujian mereka. Ia ingin mendampingi adiknya, John, dibawa ke rumah sakit untuk diberi perawatan karena terkena udara dingin.

Tidak semua malaikat pelindung memiliki sayap dan cahaya terang diatas kepala. Kebanyakan malaikat pelindung malah tak dikenali. Tapi pada hari yang dingin dan berangin itu, ratusan orang bisa melihat seorang malaikat pelindung---mungkin yang pertama dan satu-satunya bagi mereka--seorang pemuda 17 tahun bernama James.


                                                                                       Chicken Soup For The Kid's Soul

Unpleasant Emotional

Posted by Unknown at 19.21
This is what I was afraid of.
Sometimes I need to think what I have done, or have not. Now I'm not in a good mood, I can barely think, I really really want to get some answers why this is so annoyed me. Maybe it's karma, yeah, or, not--I don't know, I can barely think.
Karma? What I have done? Did I hurt someone so badly? I don't even know if I've done some things really bad or not--it depends on how people think about "that".
I've changed. And this is really dumb of me, I write this blog and I know it's not gonna make me feel happy or whatever. None seems to give me some advice, the question is how people will give me some advice? I'm not even tell anybody about my problem.

Ciuman Pertama, dan Ciuman Berikutnya

Posted by Unknown at 15.32
Waktu Remaja, aku seorang pemalu dan begitu juga pacarku. Kami duduk di kelas 1 SMU di sebuah kota kecil. Kami sudah pacaran selama 6 bulan. Berpegangan tangan dengan tangan berkeringat dingin, benar-benar menonton film, dan ngobrol ngalur ngidul. Sering kami nyaris berciuman---kami sama-sama tau kami ingin dicium---tapi tak ada yang berani bertindak lebih dulu.
     Akhirnya, ketika duduk di sofa di ruang duduk di rumahku, dia memutuskan untuk melakukannya. Kami mengobrol tentang cuaca (sungguh), lalu dia mencondongkan tubuhnya ke depan. Kututup mataku dengan bantal untuk menghalanginya! Dia mencium bantal itu.
     Aku ingiiiin sekali dicium, tapi terlalu gugup untuk membiarkannya mendekat. Kami mengobrol temtang film (siapa yang peduli sih!), dan dia mencondongkan tubuhnya lagi. Aku menghalanginya lagi.

     Aku pindah keujung sofa dan dia mendekat. Kami mengobrol lagi. Dia mencondongkan tubuhnya... dan aku berdiri! (Waktu itu tentunya kakiku kejang.). Aku menghampiri pintu depan dan berdiri disitu, bersandar di dinding sambil melipat tangan di dada, dan berkata dengan tak sabar, "Kamu mau cium aku nggak sih?"
     "Mau," jawabnya. Maka akupun berdiri tegak, memejamkan mata erat-erat, menyondongkan bibir, dan menengadahkan wajah. Aku muenunggu... dan menunggu. (Mengapa dia belum mencium juga?) Kubuka mataku; wajahnya sedang mendekatiku. Aku tersenyum.
     DIA MENCIUM GIGIKU!
     Aku ingin mati saja.
     Dia pulang.
     Aku bertanya-tanya apakah dia bercerita tentang kekonyolanku. Karena memang aku sangat pemalu, aku menyembunyikan diri selama 2 tahun, dan karenanya aku tak pernah punya pacar lagi selama 2 tahun terakhir di SMU. Bahkan, saat aku sedang berjalan di koridor sekolah, kalau aku melihatnya atau pemuda lain memdekatiku, aku segera berbelok masuk ke ruangan terdekat sampai ia berlalu. Padahal mereka sudah ku kenal sejak TK.
     Pada tahun pertama di perguruan tinggi, aku bertekad untuk menghilangkan sifat pemalu itu. Aku ingin belajar cara berciuman dengan penuh percaya diri dan anggun.
Aku berhasil.

     Pada musim semi, aku pulang. Aku datang ke tempat kumpul-kumpul anak muda, dan tebak siapa yang sedang duduk di bar? Tidak lain adalah teman berciumku yang dulu itu. Aku menghampiri kursi tempatnya duduk, dan menepuk bahunya. Tanpa ragu, aku memeluknya, mendorongnya sampai berbaring di pelukanku, lalu menciumnya dengan mantap. Aku membantunya duduk lagi, menatapnya dengan penuh kemenangan, dan berkata, "Nah, begitu!"
     Dia menunjuk wanita di sampingnya, dan berkata, "Mary Jane, kenalkan, ini istrikiu."


                                                                                Chicken Soup For The Teenage Soul

Jumat, 08 Maret 2013

Ujian Nasional 2013

Posted by Unknown at 22.33


Oke, tahun ini berat karena gue bentar lagi, dalam itungan minggu bakal ngadepin Ujian Nasional atau bisa disingkat, "UN". Yeaay
Dan ini berat banget karena gue kedapetan akan ngadepin UN dengan 20 paket. Well, sebenernya mau berapa paket juga itu udah berat "banget" buat gue. Apalagi untuk matematika. Yahh, sesuatu yang tipikal emang. Tapi emang gue gak jago matematika.
Gue bingung sama orang yang--apa mereka gak takut kayak gue kalo gak ngerti gini? Karena banyak orang yang keliatannya nyantai banget. Atau apakah mereka udah bisa makannya nyantai? Sedangkan gue disini yang berleha-leha. Ahh bener-bener pengen ngelewatin ini secepatnya. :(

Gue udah kenyang belajar, serius, Ini lebih dari belajar, saking banyaknya ujian yang dilalui sampe gak ada niat buat bikin otak makin pusing a.k.a gak belajar lagi. Hello, Eny, buku berceceran loh dan sama sekali lo gak buka buku..
Well, tapi gue bakal bener-bener fokus belajar seminggu libur ini. Karena semua udah lunas (Gak tau kenapa urusan bayar membayar itu bikin gue pusing juga, padahal bukan tanggung jawab gue) jadi gue bisa tenang buat ngadepin beberapa minggu kedepan.
Target gue gak banyak dan gede-gede sih, cuma mau lulus UN aja dan seenggaknya gue bisa kerjain 70-80% matematika. Tapi sampe TO ke-2 ini, mungkin gue baru bisa ngerjain 5-10% doang. Jauh, kan?! Parah...

Tapi, gue gak ada niatan buat bunuh diri (Loh?) haha. Iyakan? berita berita dulu banyak yang menjelang UN atau setelah UN pada takut gak lulus dan akhirnya bunuh diri, eh ternyata pas kelulusan dia lulus. Haduh, sudah sia-sia. Tapi gue gak akan begitu. Yakali deh...
Lagian itu tindakan terbodoh, gue bisa bilang kalo mereka itu "bodoh".
Gue makin ngomong kemana mana kan, dan ini gak akan selesai kalo gue masih punya banyak hal buat ditulis disini. Tapi daripada makin ngelantur, mungkin sebaiknya gue tidur.
Btw, gue baru bangun jam 9 malem tadi dan sekarang gue harus cari cara gimana gua gak akan begadang. Need to figure it out~
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review