Selasa, 10 Oktober 2017

Thank You

Posted by Unknown at 22.24 0 comments
Long distance relationship. Dia di Australia, gue di Indonesia. Jauh deh, yaa gak jauh jauh amat sih.
Karena pacar gue tentara, jadi gak bisa asal posting foto dia di sosmed. Ku berasa Descendant of The Sun.. *Ih gak banget asli haha

Kali ini mau cerita gimana baik dan sayangnya dia sama gue, bahkan setelah apa yang gue lakuin, dia masih setia.
Kita awal ketemu itu sekitar maret tahun 2016. Awalnya itu gue lagi deket sama bule Russia yang lagi kerja dan tinggal di Indo. Kita juga cuma temen aja, gak banyak ngobrol. Sampe sekitar sebulan seteleh agak lost contact, gue beraniin buat chat dia lagi, intinya sih mau curhat gitu, tapi malah dia yang chat gue duluan. Dan dari situ kita lanjut chattingan sampe 2 minggu kemudiannya dia nyatain suka sama gue,"Do you want to be my girlfriend?" *Anjay

Tanpa pikir panjang, gue terima aja. At first, I didn't really kinda like him, but he's an army so I said to myself "Isn't that what you want? having an arterima, "YES" .
my as your boyfriend? You'll never know what's gonna happen, take it or leave it". Yaudah lah gue

Awal pacaran ya biasa aja, dan karena menurut gue mukanya juga biasa aja, jadi yang gak terlalu menggebu gebu gitu. Tapi namanya pacaran ya, makin lama makin suka dan sayang. Ibarat singkong rasa keju, begitulah perasaan gue ke dia. Lama lama merasa "Kok dia ganteng juga ya??" *Enggak sih haha

Selama pacaran 1 tahun lebih ini, kita udah putus 2 - 3 kali kalo gak salah, dengan alasan yang sebenernya agak sensitif sih, iya, apalagi kalo bukan "Religion", obviously. Kita beda agama, dan itu jadi penghalang yang lumayan berat, karena awalnya ya dia ngotot dengan kepercayaannya. "I can't imagine myself as a muslim", that's what he said, So am I, I can't imagine myself as non muslim. 
Tapi dari putus, nyambung lagi, sampe suatu hari ketika gue bilang mau putus, dan satu satunya jalan untuk balikan adalah dia jadi mualaf, lalu dia bilang, "Annie, I will convert if that's what you want". *When the truth is I didn't expect he would say that, I was only making an excuse because that time I was falling in love with someone else and I didn't want to hurt him more knowing I fell out love with him* I know, shame on me. Tapi, karena pernyataannya itu pun yang buat gue menjadi mantap untuk balikan walaupun gue merasa gak bisa sayang yang sama lagi ke dia setelah gue suka sama orang lain.
Tapi, mungkin namanya takdir, kita balikan dan masih pacaran hingga sekarang. Dan gak pernah lewat satu haripun dia lupa bilang "I love you". Ohiya, alasan waktu itu gue putus juga bukan karena gue suka sama orang lain juga, tetapi karena ada beberapa sikap dia yang menurut gue susah banget di tolerir, dan kesibukannya sama kuliah bikin dia jadi super duper hambar, disitu gue merasa stagnan dan bodohnya, disitu juga gue malah deket sama orang lain dan punya drama sendiri sama dia. DAN kocaknya lagi, dia pun punya pacar tapi gak kasih tau gue, jadi kita sama sama bohong dan bilang single padahal masih punya pacar. Bahaha
But, you know, the deepest secret (That's not a secret anymore) is, I might still love that guy who stupidly had a gf and didn't tell me in the first place. I might still like him more than he knows, I guess until now. But there's always something that's better remain in your heart, like him..

Dan pacar gue,
One thing I'm sure is, he never leaves me. Even when my mum passed away, he was there for me, shockingly cried because he was just shocked as same as me. Dan segala bantuan baik finansial dan psikologis, sampe temen gue bilang, "Baik banget si masnya, jangan disia siakan punya pacar kayak gitu". Padahal dia di Australia sana, tapi loyal dan bersedia ngebantu gue yang sejatinya bukan siapa siapanya secara legal. Selalu kirim barang atau makanan jauh jauh dari Australia ke Indonesia, kirim surat layaknya dia lagi di tugas negara. Merasa kayak pacaran jaman dahulu sama tentara di era perang dunia. Lol
 

Irreplacable Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review